Terbentuknya Induk Tambang BUMN Turut Tekan PTBA, ANTM dan TINS
Pasardana.id - Tiga emiten tambang pelat merah yakni PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (15/11/2017) melemah akibat aksi jual.
Salah satu sentiment negatif yang turut menjerembabkan ketiga saham tersebut adalah rencana pengalihan saham pemerintah kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai induk usaha BUMN tambang.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, sampai saat ini masih terjadi kekhawatiran bagi ketiga emiten pelat merah itu saat telah menjadi anak usaha Inalum apakah akan terus diminati investor atau ditinggalkan.
“Pasalnya ada dua kemungkinan, pertama akan terus diincar investor karena akan lepas dari intervensi pemerintah," kata dia di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Sedangkan kemungkinan kedua, jelas Reza, tidak adanya keberpihakan lagi terhadap ketiga emiten itu dari pemerintah. Misalnya, terkait dengan kontrak pengadaan batubara PT PLN dengan PTBA akan dirubah, sehingga akan menurunkan pendapatan.
“Kemungkinan ada kekhwatiran kalau PTBA misalnya tidak menjadi BUMN, maka kontrak dengan PT PLN akan dikurangi," ujar Reza.
Untuk diketehui, ketiga emiten itu telah mengumumkan akan mengelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 29 Nopember 2017 untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait pengalihan seluruh saham milik pemerintah kepada Inalum.
Adapun pada hari ini, saham PTBA ditutup melemah 575 point atau -4,9% ke level 11.225; saham ANTM melemah 20 point atau 2,9% ke level 660 dan saham TINS melemah 10 point atau 1,1 ke level 900.

