Jaga Volatilitas Rupiah, BI Pastikan Tetap Berada di Pasar
Pasardana.id – Direktur Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Rahmatullah mengungkapkan, pelemahan nilai tukar ini yang terjadi belakangan ini, tidak perlu disikapi berlebihan.
“Karena negara lain juga mengalami hal ini. Bahkan ada yang lebih buruk,” jelasnya di Jakarta, Senin (23/4/2018).
Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa BI akan tetap berada di pasar untuk menjaga volatilitas nilai tukar rupiah. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk jangan panik.
“Ini (depresiasi – Red) lebih disebabkan eksternal. Karena ekspektasi pasar atas kenaikan Fed Fund Rate yang diprediksi bakal lebih dari empat kali pada tahun ini. Jadi (masyarakat) ngga perlu panik ya,” ujarnya.
Lebih rinci diungkapkan, pergerakan nilai tukar di emerging market, year to date banyak sekali yang di atas rupiah depresiasinya.
Berdasarkan data BI per Jumat (20/4), depresiasi nilai tukar rupiah hanya -2,23%. Ia mengatakan, yang paling buruk adalah nilai tukar Lira, Turki yang terdepresiasi sebesar -6,54%.
“Peso Filipina year to date terdepresiasi -4,15%, ringgit Malaysia 3,82% terapresiasi, rupee India -3,38%, real Brasil -2,81%. Jadi, masih banyak yang lebih parah dari kita,” tandasnya.

