Wall Street Rebound Berkat Reli Saham Perbankan dan Teknologi
Pasardana.id - Wall Street mengalami rebound pada Senin (17/4/2017) setelah sempat melemah akibat dampak tensi geopolitik di Suriah dan Semenanjung Korea, berkat reli saham perbankan dan teknologi. Penguatan angka indeks terjadi di kala volume perdagangan mencapai level terendah dalam satu sesi tahun ini dan bursa Eropa masih menikmati libur Paskah.
Seperti diwartakan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, meningkat 183,67 poin, atau sekitar 0,9 persen, menjadi 20.636,92. Indeks S&P 500 naik 20,06 poin, atau sekitar 0,86 persen, menjadi 2.349,01. Indeks komposit Nasdaq menguat 51,64 poin, atau sekitar 0,89 persen, menjadi 5.856,79.
Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, AS, Peter Tuz, menyebut tingginya pendapatan perbankan pekan lalu membuat saham sektor tersebut menjadi favorit para investor.
Sektor teknologi di S&P 500 meningkat untuk pertama kalinya dalam 11 sesi terakhir pada Senin. Sektor finansial meningkat untuk kedua kalinya untuk periode yang sama. Laba perusahaan-perusahaan yang terdaftar di S&P 500 diperkirakan mengalami peningkatan 10,4 persen dalam kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan dua digit pertama sejak kuartal ketiga 2014.
Saham Amazon memimpin top gainers di S&P 500 dengan peningkatan 2,0 persen setelah Credit Suisse meningkatkan target harga saham perusahaan tersebut. Credit Suisse juga meningkatkan target harga saham Boeing, membuat saham perusahaan produsen pesawat terbang tersebut meningkat 1,9 persen.
Saham Netflix yang terdaftar di S&P 500 sempat meningkat 3 persen, namun berakhir dengan penurunan 2,1 persen setelah merilis laporan pendapatan. Saham Incyte Corp anjlok 10,5 persen, sedangkan saham Eli Lilly merosot 4,1 persen setelah regulator obat-obatan AS menolak memberikan izin produksi bagi obat rheumatoid arthritis yang dikembangkan dua perusahaan tersebut.
Selanjutnya dalam pekan ini, beberapa perusahaan yang terdaftar di Dow Jones seperti Goldman Sachs, General Electric, dan Johnson & Johnson akan merilis laporan pendapatan.

