Perlambatan Ekonomi Indonesia Beratkan Kinerja Reksa Dana Saham
Pasardana.id - Kinerja reksa dana saham di Mei lalu mencatat hasil jeblok. Turunnya kinerja melanjutkan hasil negatif April disebabkan sentimen pertumbuhan GDP Indonesia daripada faktor rencana kenaikan bunga acuan The Fed.
PT Infovesta Utama mencatat rata-rata kinerja reksadana saham month on month (MoM) Mei minus 0,08%. Hal ini mengikuti indeks acuan bursa saham yaitu indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tercatat minus 0,86% pada periode yang sama.
“Kinerja reksa dana saham tertekan karena pasar saham tertekan lebih cenderung disebabkan karena rilisnya data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2016 yang tidak sesuai dengan ekspektasi yaitu hanya 4,92% sedangkan ekspektasi 5,07%," jelas Beben Feri Wibowo, analis Infovesta Utama kepada Pasardana.id, Kamis (2/6/2016).
Hal ini membuat investor asing melakukan aksi jual terutama di awal bulan hingga menjelang berakhirnya pekan ke-3 bulan Mei 2016. Hingga berakhirnya Mei 2016, investor asing net sell Rp538,79 miliar.
Secara teori, kinerja reksa dana saham di Juni 2016 ini akan kembali tertekan karena rencana kenaikan bunga acuan AS di antara Juni dan Juli.
“Tetapi kenyataan di pasar, setelah Janet Yellen berpidato terkait kenaikan tingkat suku bunga The Fed dalam waktu dekat, pasar saham domestik justru menguat," tandasnya.

