Pernyataan Yellen Kejutkan Pasar Obligasi Pemerintah
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, (30/5/2016) kemarin cenderung mengalami kenaikan di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 8 bps dengan perubahan imbal hasil yang cukup besar didapati pada tenor 1 - 10 tahun.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 8 bps dengan didorong oleh perubahan harga yang berkisar antara 3 - 15 bps. Adapun imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 5 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 3 - 30 bps dan imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor panjang yang mengalami perubahan berkisar antara 1 - 4 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 5 - 30 bps.
"Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang juga dialami oleh mata uang regional pada perdagangan kemarin merupakan dampak dari pidato Gubernur Bank Sentral Amerika, Janet Yallen yang disampaikan pada hari Jum'at waktu setempa," jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, Selasa (31/5/2016).
Sinyal yang disampaikan Yellen adalah bahwa kenaikan suku bunga Amerika akan tepat untuk dilakukan dalam beberapa bulan ke depan apabila data ekonomi Amerika mendukung kebijakan tersebut. Meskipun tidak menyampaikan secara pasti kapan kenaikan suku bunga tersebut, namun pernyataan tersebut telah mendorong spekulasi bahwa kenaikan suku bunga acuan akan dilakukan pada pertemuan di bulan Juni ataupun setidaknya di bulan Juli 2016.
Secara keseluruhan, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan, masing - masing sebesar 5 bps dan 4 bps untuk tenor 5 tahun dan 10 tahun. Adapun untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun masing - masing mengalami kenaikan sebesar 2 bps.