BI Sebut Angka Inklusi Keuangan Sebesar 54%

foto : istimewa

Pasardana.id - Bank Indonesia (BI) menyatakan, saat ini inklusi keuangan telah dicapai sebesar 54%. Meski demikian, jika dibandingkan angka yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 60%, masih lebih rendah.

"Berdasarkan perhitungan kita sangat konvensional, sangat hati-hati," kata Direktur Program Elektronifikasi dan Inklusi Keuangan BI, Pungky P Wibowo di Jakarta, kemarin.

Walaupun demikian, angka inklusi keuangan ini meningkat dibandingkan 2014 yang tercatat 36%. Hal ini ditandai dengan kenaikan pemahaman masyarakat dalam produk keuangan seperti tabungan dan produk perbankan lainnya.

Soal target inklusi keuangan sebesar 75% pada 2019, Pungky yakin, bisa dicapai BI dan OJK dengan peningkatan pengunaan transaksi nontunai seperti jalan tol, remitansi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dan transaksi nontunai di daerah perbatasan serta pulau-pulau terluar.

Langkah lain akan dilakukan melalui edukasi oleh agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Agen ini akan memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap produk bank.

"Banyak masyarakat yang belum mengenal dan mendapatkan layanan perbankan karena tinggal di daerah yang jauh dari kantor cabang bank," jelas Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Agus Sugiarto.

Saat ini terdapat 120.000 agen Laku Pandai di Indonesia. Mereka baru melayani 1,8 juta rekening dalam transaksi perbankan.

"Ke depan, agen Laku Pandai ditargetkan bisa menjadi agen referral Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kalau sudah dianggap mapan, tidak tertutup kemungkinan reksa dana mikro setorannya bisa lewat agen Laku Pandai," jelasnya.

Â