SDRA Tebar Dividen Rp98,71 Miliar

Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) sepakat membagikan dividen tunai sebesar Rp98,71 miliar atau sekitar 22,50 persen dari laba bersih tahun buku 2017 yang senilai Rp438,73 miliar.

Direktur SDRA, Park Tae Young mengatakan, jumlah pembagian dividen itu setara dengan Rp15 per lembar saham. Selain itu, RUPS itu juga menyepakati pergantian Direksi, dengan susunan Direksi saat ini yakni Choi Jung Hoon selaku Presiden Direktur dan Direktur dijabat oleh Park Young Man, I Made Yudiastra, Sandhana Priatmadja, Vicky Fitriadi, dan Mochamad Tri Budiono. 

“Dua hal itu menjadi inti dari RUPS pagi ini,” kata dia di Jakarta, Kamis (29/3/2018).

Untuk diketahui, pada 2017, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp438,73 miliar, meningkat 41,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp309,82 miliar. Sedangkan total aset perseroan meningkat 19,69 persen menjadi Rp27,09 triliun, jika dibandingkan 2016 lalu Rp22,63 triliun.

Ia menambahkan, bahwa kekuatan di segmen ritel dan segmen korporasi menjadi komitmen Bank Woori Saudara dalam meningkatkan struktur permodalan, memperluas jaringan usaha, dan meningkatkan daya saing usaha.

Pada 2017, lanjut dia, perseroan menyalurkan kredit mencapai Rp18,80 triliun, naik 14,38 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya Rp16,44 triliun. Sementara kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) perseroan tercatat sebesar 0,90 persen.

"Target NPL tercapai karena kami ingin di bawah 1 persen," katanya.

Pada 2020 mendatang, ia juga mengemukakan bahwa pihaknya menargetkan untuk masuk dalam kategori BUKU (Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha) 3 pada 2020 mendatang. Bank Woori akan menguatkan permodalan melalui pemupukan laba ditahan secara organik.

Asal tahu saja, dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor 6 /POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, disebutkan BUKU 3 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar Rp5 triliun sampai dengan kurang dari Rp30 triliun.