Konsumsi Masih Stagnan, Pengamat : Pertumbuhan Ekonomi Bisa Dibawah Konsensus

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Kepala Riset/Ekonom SAM, Lana Soelistianingsih, dalam laporan riset yang dirilis Rabu (28/3/2018) menyebutkan, ekonomi Indonesia pada 2018 akan bertumbuh antara 5,08% - 5,15%.

Angka ini dibawah konsensus para analis yang menyebut pertumbuhan ekonomi 2018 bisa mencapai 5,3% yoy.

“Kami memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2018 akan bertumbuh antara 5,08% - 5,15%. Ini dengan pertimbangan, konsumsi masih akan stagnan terkait daya beli khususnya konsumen luar Jawa, yang tergantung pada komoditas yang saat ini harganya masih stagnan,” jelas Lana.

Sebelumnya, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3% di tahun 2018, asalkan bisa melakukan terobosan kebijakan di bidang investasi, dan penciptaan lapangan kerja.

Adapun lembaga pemeringkat internasional, Fitch juga merevisi turun pertumbuhan ekonomi Indonesia 2018, dari 5,4% menjadi 5,3%.

Proyeksi tersebut di bawah target pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang dipatok 5,4 persen. Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang hanya 5,1 persen.

Oleh sebab itu, Bank Dunia juga menyarankan pemerintah Indonesia untuk tidak terlalu bernafsu dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo disarankan fokus menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif guna menurunkan ketimpangan di Indonesia.

Meski demikian, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mendekati level pertumbuhan potensialnya yang hanya sebesar 5,6 persen. Jika pemerintah memacu lebih kencang, kapasitas sumber daya penopang pertumbuhan Indonesia tak akan mampu menopangnya secara berkelanjutan.

"Indonesia bisa dan memang seharusnya mempercepat pertumbuhan ekonomi tetapi, tidak kalah penting, Indonesia harus lebih banyak membagi porsi kue pertumbuhan ekonomi kepada seluruh lapisan masyarakat," ujar Chavez dalam paparan "Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia" edisi Maret 2018 di Energy Building, Selasa (27/3).