Uber Jual Bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab

Pasardana.id - Uber Technologies Inc telah menjual bisnis ride-share dan pengiriman makanan di Asia Tenggara ke perusahaan rival Grab pada Senin (26/3/2018).
Langkah tersebut menjadi lanjutan penjualan bisnis Uber di Benua Asia. Pada 2016 lalu, Uber telah menjual bisnisnya di Tiongkok ke perusahaan Didi Chuxing. Uber juga sudah melepas bisnisnya di Rusia ke Yandex pada Juli 2017.
Kedua perusahaan menyebutkan kesepakatan yang diraih tak hanya menguntungkan mereka, namun juga para pelanggan Uber maupun Grab. Grab yang berpusat di Singapura adalah perusahaan ride-sharing paling populer di Asia Tenggara, dengan jutaan pelanggan yang tersebar di delapan negara, termasuk Indonesia.
Uber selanjutnya akan tetap menguasai 27,5 persen saham perusahaan mereka yang berbasis di Singapura. CEO Uber Dara Khosrowshahi akan masuk dalam dewan direksi Grab.
Nilai uang yang terkait dalam kesepakatan yang diraih tak dirilis ke publik. Hanya disebutkan bahwa penjualan bisnis Uber di Asia Tenggara termasuk Uber Eats.
CEO Grab Anthony Tan menyatakan akuisisi yang dilakukan menandai dimulainya era baru bagi Grab. “Dengan menggabungkan bisnis, kami akan menjadi pemimpin di kawasan sekaligus juga meraih efisiensi biaya. Bersama Uber, kami berada di posisi yang lebih baik untuk memenuhi janji kami dalam memberikan layanan terbaik bagi para konsumen,” kata Tan, seperti dikutip BBC News.
Sebagai hasil akuisisi, layanan GrabFood akan berkembang dari hanya berlangsung di dua negara di Asia Tenggara menjadi empat negara pada kuartal berikutnya. Selain itu, pengembangan mobile wallet GrabPay akan terus meningkat dengan semakin meluasnya wilayah yang dilayani.