ANALIS MARKET (18/12/2017) : Kemungkinan Rupiah Melemah di Kisaran Antara Rp.13.570 - Rp.13.580 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat “hijau" indikasi indeks di bursa Asia berpotensi naik didukung dengan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini.

Sementara tiga mata uang kuat Asia dibuka mixed terhadap USDolar.

"Dengan kondisi tersebut, kemungkinan rupiah melemah di kisaran antara Rp.13.570 - Rp.13.580 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi SAM, Senin (18/12/2017).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa faktor yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Neraca perdagangan bulan November tercatat sebesar US$127,2 juta. Nilai impor naik 6,42% mom sedangkan ekspor naik 0,26% mom.

Naiknya impor karena naiknya permintaan dalam negeri terutama karena impor barang konsumsi yang naik 31,15% mom, bahan baku 16,6% mom dan impor barang modal 27,7% mom.

Impor berpotensi berlanjut naik namun tertahan dengan nilai tukar rupiah yang cukup tinggi saat ini.

Sementara itu, dari faktor eksternal, Indeks Dow mencetak rekor tertinggi barunya pada Jumat lalu merespon detil pemangkasan pajak yang akan diumumkan pada minggu ini.

Kemungkinan pajak penghasilan korporasi akan dipangkas dari 35% menjadi 21% dari usulan sebelumnya 15%, sedangkan pajak penghasilan individu dipangkas dari 39% menjadi 35%. Akibatnya, defisit diperkirakan bertambah US$1,455 triliun dalam 10 tahun ke depan, dan membengkaknya utang.

"Kebijakan ini secara teoritis akan mendorong ekonomi dan naiknya suku bunga," tandas Lana.