ANALIS MARKET (01/2/2018) : Rupiah Berpotensi Menguat Menuju Kisaran Rp.13.360 - Rp.13.380 per USD
Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat merah, indikasi ada potensi koreksi di bursa Asia hari ini, tetapi harga minyak mentah pagi ini dibuka menguat yang bisa membuat arah indeks cenderung positif.
"Dua dari tiga mata uang kuat Asia dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini tetapi naiknya harga minyak mentah bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju Rp.13.360 - Rp.13.380 per USD (kurs tengah Bloomberg)," terang Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi SAM, Kamis (01/2/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa faktor yang layak dicermati para pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Pemerintah pangkas kode HS dari sebelumnya 10.826 kode HS menjadi hanya 2.040 kode HS untuk barang yang dilarang dan dibatasi dalam dua minggu ke depan.
Pemangkasan ini akan membuat dwelling time berkurang 0,9 hari - 1,1 hari sehingga menjadi 2,8 hari - 2,9 hari dari posisi saat ini 3,9 hari.
"Masih tingginya dwelling ini membuat LPI Indonesia ada di peringkat 63 dari 160 negara," ujar Lana.
Sementara itu, dari factor eksternal, pertemuan The Fed 30-31 Januari 2018 kemarin merupakan pertemuan terakhir bagi Gubernur Janet Yellen yang selama empat tahun memimpin The Fed dengan dovish, tetapi dalam catatan akhirnya kemarin mensinyalkan kebijakan The Fed ke depan mestinya lebih hawkish.
The Fed tidak merubah suku bunganya tetapi memberi catatan perkembangan ekonomi yang solid dan terutama inflasi (PCE) yang cenderung naik dan bisa menjadi pertimbangan kenaikan FFR pada pertemuan 20-21 Maret mendatang.

