Rugi Kurs Melonjak 312%, MNC Investama Rugi Rp863 Miliar pada 2015
Pasardana.id - Manajemen PT MNC Investama Tbk (BHIT) belum berhasil menekan beban operasional perseroan sepanjang tahun lalu sehingga menyebabkan kinerja BHIT merosot drastis. Mayoritas beban perseroan meningkat, terutama beban kurs yang melonjak hingga 312%. Selain itu, perlambatan ekonomi domestik disertai melemahnya nilai tukar rupiah hingga Rp14.700 per US$ juga ikut memangkas kinerja keuangan perseroan pada tahun lalu.
Menurut laporan keuangan tahun 2015 yang diumumkan, Senin (11/4) tergambar, BHIT mencatat kerugian sebesar Rp863,82 miliar (Rp22,49 per saham) pada 2015. Padal di tahun sebelumnya 2014, BHIT masih mencatat laba sebesar Rp193,12 miliar (Rp5,36 per saham). Kerugian perseroan tersebut, antara lain disebabkan oleh peningkatan rugi selisih kurs mata uang asing, beban keuangan, serta beban umum dan administrasi BHIT.
Menurut manajemen, pendapatan ushaa BHIT juga turun 1,8% menjadi Rp12,210 triliun dari Rp12,433 triliun pada 2014. Pendapatan tersebut berasal dari media yang mencapai Rp10,398 triliun. Berikut dari pendapatan lembaga keuangan dan lainnya masing-masing sebesar Rp1,23 triliun dan Rp581,95 triliun pada 2015.
Seiring pendapatan, beban langsung BHIT juga meningkat sekitar 3% menjadi Rp7,44 triliun. Ini mengakibatkan laba kotor emiten beraset Rp53,17 triliun pada Desember 2015 itu turun sebesar 8,3% menjadi Rp4,77 triliun pada 2015 dari Rp5,20 triliun pada 2014.
Selain itu, beban umum dan administrasi BHIT naik 16% menjadi Rp2,60 triliun. Beban keuangan naik 29,2% menjadi Rp1,128 triliun. Rugi selisih kurs meningkat 312,6% jadi Rp1,407 triliun. Hal ini mengakibatkan rugi sebelum pajak BHIT mencapai Rp445,18 miliar. Pada 2014, BHIT masih mencatat laba sebelum pajak Rp1,792 triliun.
Seiring kinerja keuangan, harga saham BHIT juga merosot signifikan pada tahun lalu. Berdasarkan data BEI, saham BHIT turun sebesar 37,13%, dari Rp272 per unit pada 2 Januari 2015 menjadi Rp171 per unit pada 30 Desember 2015. Hingga pukul 11.32 WIB perdagangan sesi pertama, Senin (11/4), saham BHIT terpantau di Rp171 per unit, turun Rp3 dibanding penutupan, Jumat (8/4). Meski harga turun, saham BHIT cukup likuid. (*)

