Rugi 2015 Intikeramik Alamsari Industri Membengkak Hingga 316%

foto : ilustrasi (ist)

PASARDANA.ID - Kinerja keuangan PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk (IKAI) masih terpuruk, setidaknya hingga tahun 2015. Perlambatan ekonomi disertai lesunya bisnis properti tahun lalu menyebabkan permintaan terhadap produk keramik cenderung turun. Di sisi lain, depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga Rp14.700 per US$ tahun lalu juga ikut menggajal upaya manajemen memperbaiki kinerja keuangan perseroan. Akumulasi berbagai kecenderungan negatif tersebut membuat kinerja IKAI terpuruk.

Menurut laporan keuangan tahun 2015 yang dipublikasikan BEI, Kamis (7/4), IKAI merugi Rp107,80 miliar (Rp139 per saham) pada 2015, membengkak 316,4% dibandingkan Rp25,89 miliar (Rp34 per saham) pada 2014. Membengkaknya kerugian perusahaan keramik tersebut disebabkan antara lain oleh peningkatan beban umum dan administrasi, beban bunga, rugi selisih kurs, dan beban lain-lain IKAI pada 2015.

Manajemen mengemukakan, penjualan bersih IKAI mencapai Rp141,20 miliar pada 2015, merosot 46,2%, dari Rp262,32 miliar pada tahun 2014. Kemerosotan penjualan dperseroan disertai dengan peningkatan beban pokok penjualan. Hal ini mengakibatkan laba kotor IKAI terpangkas sebesar 78,5% menjadi Rp5,67 miliar pada tahun 2015.

Pada saat yang sama, beban umum dan administrasi IKAI naik 11,5% menjadi Rp21,17 miliar. Akibatnya, rugi usaha emiten beraset Rp390,04 miliar pada 2015 itu, turun 24,8% dari Rp518,55 miliar pada 2014 dan meningkat hingga 584% menjadi Rp22,50 miliar.

Di sisi lain, beban lain-lain IKAI juga menlonjak 275% menjadi Rp86,62 miliar. Ini berasal dari rugi selisih kurs Rp8,406 miliar, meningkat 3.402,5%, dari Rp240 juta pada 2014, serta beban bunga naik 4% menjadi Rp12,492 miliar. Akumulasi dari semua beban tersebut mengakibatkan rugi sebelum pajak IKAI meningkat hingga 316,2% menjadi Rp108,89 miliar pada 2015. Secara keseluruhan, kinerja IKAI memburuk pada 2015. (*)