Incar Rp1,5 Triliun, TINS Tawarkan Surat Utang Dengan Imbal Hasil 8,5% Hingga 9,25%
Pasardana.id - PT Timah Tbk (TINS) mengincar dana sebesar Rp1,5 triliun melalui penerbitan dua jenis surat utang atau obligasi. Dengan rincian, obligasi Rp1,2 triliun dengan peringkat efek idA dari Pefindo dan Sukuk Ijarah mengincar Rp300 miliar dengan peringkat efek idAsy. Dana dari hasil penerbitan surat utang itu akan digunakan untuk belanja modal dan pembayaran utang.
Direktur Utama TINS, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani mengatakan, dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk Ijarah itu akan dialokasikan sebesar 70% untuk belanja modal yang terdiri dari rekondisi peralatan produksi serta peningkatan kapasitas produksi.
“Kami akan melakukan pengadaan kapal isap produksi (KIP), pengadaan kapal penambangan laut teknologi tepat guna, pengadaan peralatan auslment dan fuming, kegiatan eksplorasi dan pembukaan tambang besar," jelas Riza di Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Sementara 30% dana hasil obligasi itu, lanjut dia, akan diperuntukan bagi pelunasan utang jangka pendek.
Ia merinci, obligasi yang ditawarkan terdiri dari seri A dengan jangka waktu 3 tahun dengan kupon 8,5% - 9% dan seri B dengan jangka waktu 5 tahun dengan kupon 8,75% - 9,25%. Sedangkan sukuk ijarah terdiri dari sukuk ijarah seri A dengan jangka waktu 3 tahun dengan imbal hasil setara 8,5% - 9% dan sukuk ijarah seri B dengan jangka waktu 5 tahun dengan imbal hasil setara 8,75% - 9,25%.
Dalam aksi korporasi ini, TINS menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi. Sedangkan bertindak selaku wali amanah adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Adapun masa penawaran awal untuk kedua jenis surat utang itu tanggal 24 Agustus - 6 September 2017 dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2017.

