ANALIS MARKET : IHSG Bergerak Mixed Cenderung Menurun Pagi Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung menurun pagi ini.

Beberapa faktor mendasari prediksi ini, antara lain; Bursa Eropa dan Amerika diperdagangkan cenderung menurun. Dow Jones turun 87.8 poin ditutup pada level 21,812.1 dipicu kekuatiran pasar atas komentar Presiden Trump atas beberapa isu seperti pendanaan pembangunan tembok pemisah serta kesepakatan NAFTA.  

Adapun Bursa kawasan regional diperdagangkan mendatar pagi ini.  Sebelumnya, IHSG kembali mencetak rekor tertinggi baru yang didukung sentimen penurunan suku bunga acuan. Namun demikian, candlestick IHSG membentuk upside gap kemarin sehingga berpotensi memicu koreksi hari.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung menurun pagi ini," sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Kamis (24/8/2017).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan, beberapa aksi korporasi dari para emiten layak dicermati, antara lain;

KAEF - Rencana emisi surat utang 
PT Kimia Farma (KAEF) berencana menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes / MTN) senilai Rp 1 Triliun yang akan digunakan untuk keperluan refinancing utang, mendukung rencana investasi anorganik, serta peningkatan kapasitas produksi. KAEF tengah membangun pabrik baru di Banjaran (Jawa Barat) yang ditargetkan beroperasi tahun depan. Pada akhir Mei lalu progres pembangunan pabrik telah mencapai 80%.

SRIL - Pinjaman sindikasi 
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) tengah memproses pinjaman sindikasi senilai US$ 100 Juta. Pinjaman tersebut memiliki tenor 3 tahun dengan bunga pinjaman sebesar LIBOR plus 250 basis poin(bps). Dana pinjaman akan digunakan untuk refinancing serta mendukung modal kerja. Perseroan telah menunjuk BNP Paribas, HSBC, dan Taipei Fubon menjadi pihak arranger dalam aksi korporasi tersebut. 

TBIG - Rencana emisi obligasi  
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap III 2017 senilai Rp 500 Miliar. Obligasi tersebut bertenor 4 tahun menawarkan kupon pada kisaran 8% hingga 8.5% per tahun. TBIG membukukan penurunan kinerja laba bersih sebesar 39.5%Yoy menjadi Rp 509.1 Miliar pada1H 2017. Pada akhir Juni lalu TBIG tercatat memiliki 22,175 penyewaan dan 13,210 site telekomunikasi. 

TINS - Emisi obligasi 
PT Timah (TINS) akan menerbitkan obligasi dengan penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai Rp 2.8 Triliun. PUB ini terdiri dari obligasi konvensional Rp 2.1 Triliun dan sukuk sebesar Rp 700 Miliar. Namun, untuk tahap pertama perseroan hanya akan menerbitkan obligasi konvensional senilai Rp 1.2 Triliun dan sukuk senilai Rp 300 Miliar. Kedua jenis surat utang tersbut dibagi menjadi dua tenor, yakni tenor 3 dan 5 tahun dengan kupon sebesar 8.5% hingga 9%.

Dari penerbitan obligasi tersebut sebesar Rp 1.05 Triliun akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal dan sisanya sebesar Rp 450 Miliar akan dialokasikan untuk melunasi sebagian utang jangka pendek.

TINS telah menunjuk BNI sekuritas, Bahana Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan DBS Vicker Sekuritas Indonesia untuk sebagai penjamin emisi aksi korporasi tersebut.