ANALIS MARKET (22/1/2018) : Rupiah Berpotensi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp.13.280 - Rp.13.300 per USD
Pasardana.id - Riset Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada potensi indeks di bursa Asia akan naik hari ini terlihat dari indeks futures-nya yang hampir semuanya hijau ditambah harga minyak mentah dibuka naik tipis pagi ini.
Adapun tiga mata uang kuat Asia kompak dibuka menguat terhadap USDolar.
"Kondisi ini bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.13.280 - Rp.13.300 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi SAM, Senin (22/1/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa factor yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Data OJK mencatat penghimpunan dana melalui pasar modal di tahun 2017 sebesar Rp.254,51 triliun, diantaranya dalam bentuk surat utang sebesar Rp.156,71 triliun. Total penghimpunan dana tersebut naik 30,3% yoy.
Sementara data BI mencatat, kredit perbankan dari Januari - November 2017 sebesar Rp.233,4 triliun termasuk KUR sebesar Rp.91 triliun.
"Persaingan pembiayaan semakin ketat yang mestinya membuat suku bunga pinjaman akan semakin kompetitif," terang Lana.
Sementara itu, dari factor eksternal, mulai Sabtu akhir pekan lalu, pemerintah Federal AS melakukan partial shutdowns untuk layanan publik voting di tingkat Senat tidak mencapai 60 suara. Dalam 4 dekade terakhir terjadi 6 kali shutdowns berlangsung lebih dari 10 hari.
"Kemungkinan investor merespon negatif kondisi ini secara temporer," tandas Lana.

