Bagaimana Mempersiapkan Finansial Dalam Memiliki Buah Hati

foto : ilustrasi (ist)

By Ryan Filbert
@RyanFilbert

"Kapan punya anak?"

"Kapan anak kedua?, si XX sudah boleh punya adik"

Apakah Anda juga pernah menjadi korban pertanyaan iseng tersebut?

Indonesia adalah sebuah negara dengan pertumbuhan penduduk yang mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun kita perlu mengetahui bahwa masih banyak yang berada dibawah garis kemiskinan.

Data angka kelahiran Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi peluang pasar di Indonesia. Tiap tahun, angka kelahiran meningkat rerata 1,49 persen. Sampai dengan akhir 2015, sebagaimana laman data dari laman BPS.go.id pada Senin (8/6/2015) menunjukkan angka kelahiran bayi di Indonesia menyentuh angka 4.880.951 orang

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/06/08/202714226/Data.Angka.Kelahiran.Menjadi.Peluang.Pasar diakses 2 Desember 2015

Memiliki anak adalah sebuah idaman bagi pasangan yang menikah, dan apakah yang terpenting dalam sepasang suami istri untuk bisa memutuskan sebuah waktu yang tepat dalam memiliki anak maupun anak selanjutnya?

Anak adalah sebuah tanggung jawab dari sepasang orang tua, dan perlu diakui memiliki anak artinya memiliki "argo" baru dalam kehidupan berumah tangga, biaya dimulai bukan ketika anak sudah ada di dunia, melainkan serentetan biaya yang muncul dimulai dari didalam kandungan seorang ibu.

Artinya hal terpenting dalam melihat kesiapan untuk memiliki anak sebenarnya adalah sebuah pondasi finansial, nyatanya, banyak orang yang memiliki anak hanya akibat sebuah emosi, emosi atas pernyataan, "Koq menikah gak punya-punya anak", "Anak semata wayang, kesepian hidupnya, kapan punya adik lagi?", maupun karena sebuah doktrinisasi keluarga bahwa telah terbiasa menjadi keluarga besar. Semua emosi tersebut tidak ada gunanya dan tidak perlu disikapi dengan sebuah tindakan buru-buru memiliki buah hati.

Seorang anak maupun beberapa anak yang hadir didunia namun pada akhirnya hidup menderita akibat ketidaksiapan finansial orang tua akan jauh lebih memilih tidak pernah dilahirkan didunia.

Diperlukan sebuah persiapan untuk sampai pada sebuah tempat maupun tujuan, bagaimana mungkin tanpa kesiapan fisik dan mental yang cukup seseorang dapat memanjat sebuah gunung? Demikian juga dengan memiliki anak, kesiapan mental dan finansial adalah sebuah hal yang sangat penting.

Mulailah memahami dan menghitung setiap hal sederhana dalam memiliki seorang anak, biaya bersalin dan dokter, biaya persiapan memiliki anak mulai dari pakaian hingga perlengkapan makan, biaya pendidikan, biaya pemeliharaan kesehatan, biaya pendidikan jenjang yang lebih tinggi, biaya liburan, biaya pernikahan, dan masih banyak biaya-biaya lainnya.

Persiapan akan finansial dalam memiliki buah hati akan menjadi sebuah hal fatal apabila dibandingkan orang yang tidak pernah berpikir bahwa biaya tersebut nyatanya sangat besar. Anak adalah tanggung jawab, dan kewajiban membuat seorang anak hidup secara layak adalah kewajiban orang tua.

Bagaimana menghitung dan membuat sebuah perencanaan kesiapan finansial ketika kita ingin memiliki seorang anak? Nantikan pada artikel selanjutnya.

Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksa dana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain:Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , dan Rich Investor from Growing Investment.
Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution. Ryan Filbert juga sering memberikan edukasi dan seminar baik secara independen maupun bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).