ANALIS MARKET (15/11/2017) : Tekanan Jual Masih Cukup Besar, Indeks Hari Ini Berpotensi Rebound

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, tekanan jual masih cukup besar pada perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk menguji support di level 5,930.

“Menyikapi kondisi tersebut, waspadai sektor komoditas, Resistance diprediksi berada di level 6,045 dan apabila dapat berbalik, berpotensi rebound," sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Rabu (15/11/2017).

Beberapa faktor mendasari prediksi tersebut, antara lain; Indeks saham di AS dan Eropa ditutup turun kemarin, seiring penurunan harga sejumlah komoditas, setelah data Industrial Production, Retail Sales, dan Fixed Asset Investment dari China ternyata jauh dibawah estimasi.

Adapun Indeks Nikkei 225, Kospi, dan All Ordinaries dibuka turun pagi ini.  

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa sentimen dan aksi korporasi dari emiten yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

Penjualan Semen Domestik
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyatakan konsumsi semen Oktober naik 12.5%Yoy menjadi 6.76 juta ton dari 6.3 juta ton pada bulan sebelumnya. Sementara untuk periode Januari-Oktober mencapai 54.19 juta ton, atau naik 7.3%Yoy, yang disebabkan oleh percepatan pengerjaan sejumlah proyek strategis nasional menjelang tutup tahun. 

Industri Kelapa Sawit 
Presiden Jokowi meminta kepada sejumlah negara untuk menghentikan diskriminasi terhadap kelapa sawit pada pidatonya di KTT Peringatan 40 Tahun Kerjasama ASEAN-Uni Eropa.

Industri Batubara
Pemerintah melalui Kemen-ESDM telah menyelesaikan amandemen kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertembangan Batubara (PKP2B) atas sejumlah perusahaan, antara lain Arutmin dan KPC yang merupakan anak usaha PT. Bumi Resources (BUMI), Berau Coal (BRAU), dan Kideco yang merupakan anak usaha PT. Indika Energy (INDY).

ANJT - Rencana ekspansi 
PT Austindo Nusantara Jaya (ANJT) berencana membangun pabrik kelapa sawit baru serta pabrik pengolahan edamame, dengan anggaran dana investasi hingga US$ 30 Juta. Adapun nilai investasi untuk pabrik kelapa sawit sekitar US$ 23 Juta telah mulai dibangun sejak September lalu.

Pabrik berkapasitas 90 ton per jam diharapkan selesai pada 3Q 2019 bersamaan panen perdana tandan buah segar (TBS) di perkebunan kelapa sawit ANJT di Papua Barat. Sementara itu, ANJT akan membangun fasilitas pengolahan edamame segar menjadi beku di Jawa Timur untuk diekspor. Nilai investasi mencapai US$ 6.4 Juta, ditargetkan selesai pada 3Q 2018. 

TPIA - Emisi obligasi
PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) melangsungkan penawaran obligasi berkelanjutan I tahap I 2017 dengan tiga seri penawaran. Kupon obligasi seri A sebesar 8.4% - 9% dengan tenor tiga tahun, Seri B dengan kupon 8.7%-9.45% dan tenor lima tahun, serta seri C dengan kupon 9%-9.75% untuk tenor tujuh tahun.

Adapun dana yang diincar perseroan sebesar Rp 500 Miliar dari total dana penawaran umum I sebanyak-banyaknya Rp 1 Triliun dengan kupon obligasi yang dibayarkan per triwulan.

Dana yang diperoleh akan digunakan seluruhnya untuk melakukan pembayaran sebagian utang berdasarkan kesepakatan pinjaman fasilitas sebesar US$ 94.98 juta dengan single currency term yang diperoleh perseroan pada 2015 lalu.