Indeks Kospi Turun 0,43 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 9 poin, atau sekitar 0,43 persen, pada Selasa (18/12/2018), menjadi 2.062,09. Volume perdagangan moderat mencapai 423,79 juta saham senilai 5,14 triliun won atau sekitar US$4,55 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 542 berbanding 294.

Indeks Kospi anjlok mengikuti pelemahan Wall Street yang dipicu mencuatnya kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan perekonomian global.

Para investor selanjutnya menantikan hasil pertemuan Federal Reserve Amerika Serikat, yang diperkirakan akan menghasilkan peningkatan suku bunga The Fed keempat untuk tahun ini.

“Pasar-pasar modal utama, termasuk pasar modal AS, mengalami pelemahan dipicu mencuatnya kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan perekonomian global,” kata Seo Sang-Yong, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.

“Minimnya momentum pertumbuhan dapat mempengaruhi ekspor Korea Selatan dan menjadi faktor negatif bagi pasar saham lokal,” jelasnya.

Investor asing dan ritel masing-masing melakukan penjualan saham senilai 160,86 miliar won dan 156,1 miliar won. Sedangkan investor institusi melakukan pembelian saham senilai 314,72 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics turun 0,64 persen dan saham SK Hynix anjlok 1,77 persen. Saham perusahaan telekomunikasi SK Telecom dan KT masing-masing terjun 2,53 persen dan 2,57 persen.

Saham perusahaan kimia LG Chem terjun 3,27 persen. Saham perusahaan baja POSCO anjlok 1,94 persen.

Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 1,7 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.129,6 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia melemah hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,76 persen dipicu mencuatnya kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan perekonomian global.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia anjlok 68,80 poin, atau sekitar 1,22 persen, menjadi 5.589,50. Bursa saham Asia Tenggara diliputi sentimen negatif hari ini, termasuk juga di Indonesia.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, merosot 21,32 poin, atau sekitar 0,82 persen, menjadi 2.576,65. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong anjlok 273,73 poin, atau sekitar 1,05 persen, menjadi 25.814,25.