ANALIS MARKET (14/12/2018) : Kemungkinan Rupiah Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.14.500 - Rp.14.520 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ hari ini, Jumat (14/12/2018), dengan kecenderungan naik didukung dengan sentiment harga minyak mentah yang naik pagi ini.

"Kemungkinan nilai tukar rupiah akan melemah dengan sentimen mata uang Asia HK dolar dan Sin dolar yang dibuka melemah pagi ini terhadap USDolar, menuju kisaran antara Rp.14.500 - Rp.14.520 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI," sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Jumat (14/12/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan defisit anggaran pemerintah AS pada bulan November 2018 tercatat seesear US$205 miliar, naik dari US$139 miliar pada November 2017. Total defisit anggaran tahun 2017/2018 tercatat sebesar US$1.018 miliar. Defisit ini diperkirakan terus melebar, dan berpotensi memperbesar utang pemeritnah AS dan menekan imbal hasil obligasi AS dan pasar obligasi global lainnya.

Adapun ECB pertahankan kebijakan suku bunga acuannya di 0%, dan melakukan stimulus senilai 2,6 miliar euro di bulan Desember. ECB mengkonfirmasi berakhirnya kebijakan stimulus di bulan Desember ini, namun tetap akan menginvestasikan kembali obligasi yang jatuh tempo, sehingga kebijakan moneter tetap akan ekspansi. ECB merevisi turun proyeksi pertumbuhan 2018 menjadi 1,9% karena melemahnya permintaan.