Wall Street Menguat Dipicu Pernyataan Dovish Powell
Pasardana.id - Wall Street menguat pada Rabu (28/11/2018) dipicu pernyataan dovish yang dikeluarkan pimpinan Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell.
Indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, melambung 617,70 poin, atau sekitar 2,50 persen, menjadi 25.366,43. Indeks S&P 500 melonjak 61,61 poin, atau sekitar 2,30 persen, menjadi 2.743,78. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 208,89 poin, atau sekitar 2,95 persen, menjadi 7.291,59.
Indeks Dow Jones mencatatkan peningkatan harian tertinggi sejak 26 Maret lalu, dengan saham Caterpillar dan Boeing masing-masing melambung sekitar 5 persen. Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 meningkat dengan indeks saham sektor teknologi dan barang konsumsi masing-masing melambung 3,44 persen dan 3,23 persen. Indeks komposit Nasdaq mengalami peningkatan tertinggi sejak 25 Oktober.
“Suku bunga masih rendah menurut standar historis dan tetap berada di bawah kisaran luas perkiraan tingkat yang akan netral bagi perekonomian, yaitu tidak berakselerasi maupun mengalami perlambatan,” kata Powell dalam pidato di Economic Club of New York pada Rabu, seperti dikutip Xinhua.
Pernyataan Powell tersebut lebih dovish dari komentarnya pada awal Oktober, bahwa bank sentral AS memerlukan waktu sebelum suku bunga mencapai netral, mengindikasikan peningkatan suku bunga akan berlangsung.
Suku bunga The Fed telah meningkat tiga kali tahun ini. Para investor mengkhawatirkan apabila suku bunga terus dinaikkan, maka peningkatan biaya pinjaman dapat memperlambat perekonomian.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS pada Rabu merilis laporan yang menyebutkan bahwa GDP AS meningkat pada tingkat tahunan 3,5 persen pada kuartal III 2018, turun dari peningkatan 4,2 persen yang tercapai pada kuartal II.
Perlambatan pertumbuhan real GDP menunjukkan penurunan ekspor dan deselerasi dalam nonresidential fixed investment dan personal consumption expenditures.
Penjualan rumah baru di AS berada di tingkat disesuaikan musiman tahunan 544.000 pada Oktober, lebih rendah 8,9 persen dari tingkat yang telah direvisi pada September. Rendahnya penjualan membuat jumlah rumah baru yang belum terjual di AS mencapai level tertinggi sejak 2009 lalu.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Desember 2018 naik 0,7 persen menjadi US$1.222 per ons. Indeks dolar AS turun 0,3 terpengaruh pernyataan dovish Powell.
Bursa saham Eropa mengalami rebound dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,5 persen seiring mencuatnya harapan bahwa pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela-sela pertemuan G-20 di Buenos Aires, Argentina, pada akhir pekan ini akan meredakan tensi kedua negara di bidang perdagangan.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 12,33 poin, atau sekitar 0,18 persen, menjadi 7.004,52. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melemah 10,23 poin, atau sekitar 0,09 persen, menjadi 11.298,88.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, menguat 17,10 poin, atau sekitar 0,19 persen, menjadi 9.102,70. Indeks Cac 40 di EuroNext Paris, Perancis, berakhir datar dengan pergerakan naik tipis 0,09 poin menjadi 4.983,24.
Nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS berada di kisaran US$1,2744 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,1297 euro per pound.