ANALIS MARKET (08/10/2018) : Pasar Obligasi Hari Ini Berpotensi Melemah Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.

Analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus mengungkapkan, keterbatasan ini datang dari intervensi ganda yang dilakukan oleh Pemerintah baik di obligasi maupun di Rupiah, sehingga menjaga harga obligasi untuk tidak mengalami penurunan lebih jauh.

Fokus yang kedua adalah penurunan cadangan devisa juga masih dalam batas wajar, karena intervensi yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia sudah sangat optimal. Cadangan devisa ini sama dengan pembiayaan 6.5 bulan impor atau 6.3 impor dan pembayaran utang luar negeri.

“Memang, kalau kita melihat standar kecukupan Internasional yang hanya berada di 3 bulan impor, kita masih jauh lebih baik. Namun seiring dengan tekanan yang terus menerus, dan intervensi yang harus dikeluarkan, bukan tidak mungkin cadangan devisa akan terus berkurang, apalagi dengan adanya potensi kenaikkan Fed Rate sebanyak 4x pada tahun depan yang akan membuat jangka waktu tekanan akan bertambah lama,” terang Nico dalam laporan riset yang dirilis Senin (08/10/2018).

Ditambahkan, kombinasi antara kebijakan moneter, harus diikuti dengan bauran kebijakan fiskal sehingga akan jauh lebih efektif. Diharapkan juga jurus sakti DNDF dapat terjadi di akhir bulan ini, agar intervensi dapat dilakukan tanpa harus menggunakan cadangan devisa.

“Fokus terakhir adalah mengikuti lelang esok hari, dengan fokus terhadap Fr 77 dan Fr 78. Kami merekomendasikan hold hingga berpotensi jual hari ini apabila pergerakan obligasi melebihi dari 45 bps, dengan fokus terhadap lelang yang diadakan esok hari,” tegas Nico.

Sebelumnya, diperdagangan obligasi Jumat (05/10), total transaksi dan frekuensi turun dibandingkan hari sebelumnya ditengah-tengah penantian akan data cadangan devisa. Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi < 1y, diikuti dengan 1 – 3y dan 3 – 5y, sisanya merata disemua tenor hingga 20y.

“Pasar obligasi kemarin kembali mengalami rebound meskipun tidak banyak. Beberapa obligasi telah menyentuh titik support dan diharapkan tidak melewatinya karena apabila titik tersebut terlewati maka up trend yang telah terbentuk secara jangka pendek akan kembali berubah. Meskipun secara jangka panjang pasar obligasi masih terlihat mengalami penurunan, namun bukan tidak mungkin pasar obligasi akan mengalami penguatan untuk jangka menengah,” tandas Nico.