ANALIS MARKET (19/10/2018) : Kemungkinan Rupiah Bergerak di Kisaran Rp.15.200 - Rp.15.230 per USD
Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures bursa Asia kompak merah, indikasi kuat koreksi berlanjut di bursa Asia hari ini, Jumat (19/10/2018), ditambah dengan sentimen negatif dari koreksi indeks di bursa global semalam walaupun harga minyak mentah dibuka sedikit naik hari ini.
Sedangkan mata uang kuat Asia, Yen dan HK dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah.
“Kemungkinan rupiah bergerak di kisaran Rp.15.200 - Rp.15.230 per USD (kurs tengah Bloomberg) walaupun tetap dalam penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Jumat (19/10/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, Pemerintah berencana memberikan insentif fiskal dengan mencabut PMK yang terkait dengnan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 serta PPnBM atas objek pajak properti dengan harga diatas Rp,5 miliar.
Jika melihat objek pajak yang diberikan, insentif cenderung berlaku untuk rumah mewah, kemungkinan insentif tersebut belum mendongkrak sektor properti secara keseluruhan kendati sentimen jangka pendek akan membantu kenaikan harga saham-saham sektor properti.
Sementara dari eksternal, kantor berita Reuters menulis koreksi indeks di bursa global kemarin (18/10), karena peringatan komisi Uni Eropa terhadap memburuknya anggaran pemerintah Italia, dan memburuknya hubungan antara Saudi Arabia dengan Amerika Serikat karena kasus meninggalnya jurnalis Saudi di Turki. Ketidakpastian ini menambah daftar ketidakpastian global saat ini.

