ANALIS MARKET (16/10/2018) : Kemungkinan Rupiah Bergerak Menuju Kisaran Antara Rp15.220 - Rp15.250 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat hijau, ada potensi indeks di bursa Asia akan naik hari ini, tetapi harga minyak mentah dibuka turun pagi ini yang bisa membuat arah indeks terkoreksi.

Pagi ini, mata uang kuat Asia, Yen dan HK dolar melemah terhadap USDolar yang bisa membuat sentimen pelemahan rupiah.

“Kemungkinan rupiah bergerak menuju kisaran antara Rp.15.220 - Rp.15.250 per USD walaupun dengan tetap dalam penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Selasa (16/10/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, neraca perdagangan September 2018 tercatat surplus sebesar US$227,1 juta, karena impor turun lebih besar daripada penurunan ekspor. Penurunan impor selain karena harga rata-rata impor yang naik juga karena melemahnya nilai tukar rupiah yang membuat permintaan dari dalam negeri turun.

Secara kumulatif dari Januari - September, neraca perdagangan tercatat defisit sebesar US$3,8 miliar, sedangkan pada periode yang sama tahun 2017 tercatat surplus US$10,8 miliar.

Perbaikan di bulan September ini belum cukup kuat mengangkat sentimen positif penguatan rupiah.

Sementara dari eksternal, anggaran pemerintah AS pada September 2018 tercatat surplus US$119 miliar, tetapi secara keseluruhan tahun fiscal 2017/2018 yang berakhir pada 30 September tercatat defisit sebesar US$779 miliar, terbesar sejak 2012. Defisit yang melebar ini membuat utang AS naik dan menarik dana masuk ke AS dan menguatnya US dolar.