ANALIS MARKET (16/10/2018) : IHSG Berpotensi Melemah dengan Level Support dan Resistance di Level 5,696 - 5,786
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (12/10), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 29.23 poin (-0.51%) menjadi 5,727. Melemahnya sektor industri dipimpin oleh sektor industri dasar (-3.68%) dan pertambangan (-1.69%) sedangkan yang menguat hanya sektor keuangan (+0.97%). Sementara investor asing mencatatkan net buy di semua perdagangan saham sebesar Rp340,1 milyar.
Analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus mengungkapkan, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan yang mencatatkan surplus.
Surplusnya neraca perdagangan masih belum mampu menjadi sentiment positif nilai rupiah. Sementara Bank Indonesia (BI) merilis Statistik Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2018 yang tecatat sebesar US$ 360,7 miliar, mengalami pertumbuhan 5,14% year on year (YoY), lebih tinggi dari pada bulan sebelumnya sebesar 5,08% YoY.
Di lain sisi, lagi-lagi Pemerintah mengubah asumsi nilai tukar menjadi Rp 15.000 dalam RAPBN 2019, tentu hal ini memberikan tanda tanya bahwa Pemerintah masih belum cukup yakin bahwa nilai Rupiah dapat menguat dibawah Rp 15.000.
Sementara itu, kabar baik datang dari Trumph dan Presiden Xi Jinping yang setuju untuk bertemu bulan depan di KTT G20 Buenos Aires, dengan harapan dapat menyelesaikan konflik perdagangan yang semakin intensif.
Kabar baik ini akan menjadi penenang ditengah tengah gejolak efek dari perang dagang yang membuat situasi dan kondisi perekonomian global menjadi tak menentu. Akibat perang dagang ini pula, IMF memotong proyeksi pertumbuhan global sejak Juli 2016.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami melihat indeks hari ini potensi melemah dengan level support dan resistance di level 5,696 - 5,786,” jelas Nico dalam laporan riset yang dirilis Selasa (16/10/2018).

