Indeks Kospi Turun 0,18 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 4,19 poin, atau sekitar 0,18 persen, pada Senin (1/10/2018), menjadi 2.338,88. Volume perdagangan tipis hanya 272 juta saham senilai 5,4 triliun won atau sekitar US$4,8 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 471 berbanding 352.

Penurunan angka indeks dipicu kekhawatiran para investor terhadap berlarutnya tensi Amerika Serikat-Tiongkok di bidang perdagangan.

“Indeks Kospi melemah meski pasar saham AS bullish dan terjadinya kesepakatan dagang antara AS dan Kanada,” ungkap Lee Kyung-Min, analis Daishin Securities Company, seperti dikutip Yonhap News.

Menurut Lee, penurunan yang terjadi juga disebabkan aksi jual yang dilakukan investor asing untuk sesi kedua beruntun. Investor asing dan institusi masing-masing menjual saham senilai 48,6 miliar won dan 94 miliar won hari ini, sedangkan investor individu membeli saham senilai 128 miliar won.  

Saham perusahaan farmasi Celltrion anjlok 1,68 persen dan saham Samsung BioLogics turun 0,75 persen. Saham Hanmi Pharmaceutical terjun bebas 6,1 persen.

Saham perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang otomotif juga merosot. Saham Hyundai Motor, Kia Motors, dan Hyundai Mobis masing-masing turun 0,39 persen, 2,14 persen, dan 3,07 persen.

Saham perusahaan kimia LG Chem meningkat 0,82 persen, saham LG Household & Health Care dan AmorePacific masing-masing melambung 3,13 persen dan 3,26 persen.

Di sektor teknologi, saham Samsung Electronics turun 0,22 persen, sedangkan saham SK Hynix dan LG Electronics masing-masing naik 0,82 persen dan 0,14 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 2,50 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.111,80 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diwarnai pelemahan, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,25 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 35,30 poin, atau sekitar 0,57 persen, menjadi 6.172,30. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam menguat, sedangkan Bursa Filipina dan Indonesia melemah.

Bursa saham di Tiongkok libur sehubungan perayaan China National Day.