Ekonomi Triwulan II-2017 Mencapai 5,01 Persen, BPS Bantah Konsumsi Turun
Pasardana.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekonomi Indonesia triwulan II-2017 mencapai 5,01 persen (year-on-year) atau tumbuh melambat terhadap triwulan II-2016 yang mencapai 5,18%.
Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 ditopang oleh konsumsi rumah tangga 4,95 persen, investasi 5,35 persen, ekspor 3,36 persen, lembaga non profit 8,46 persen, dan impor 0,55 persen. Adapun konsumsi pemerintah justru negatif 1,93 persen.
Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2017 mencapai Rp3 366,8 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2 472,8 triliun.
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 10,88 persen.
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 8,49 persen.
Lebih lanjut, Suhariyanto membantah jika dikatakan bahwa daya beli masyarakat menurun. Menurut dia, daya beli masyarakat hingga saat ini masih kuat, terlihat dari pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2017 yang sebesar 5,01% masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,95%.
Konsumsi rumah tangga berdasarkan sektor makanan yaitu berasal dari makanan, minuman selain restoran tumbuh 5,24%, dan restoran sendiri tumbuh menjadi 5,87%.
“Jadi food itu menguat, tetapi non food-nya sedikit terkoreksi tumbuh tapi melambat di triwulan II jadi 4,12%, di triwulan I 4,14%," jelas dia di Jakarta, Senin (07/8/2017).
Ditambahkan, ekonomi Indonesia triwulan II-2017 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 4,00 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 8,44 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang meningkat signifikan sebesar 29,37 persen.
Sementara itu, ekonomi Indonesia semester I-2017 (c-to-c) tumbuh 5,01 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha kecuali Pengadaan Listrik dan Gas yang mengalami penurunan sebesar 0,50 persen. Sementara dari sisi pengeluaran terutama didorong oleh Komponen PK-LNPRT yang tumbuh sebesar 8,27 persen.
Adapun struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II-2017 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia, yakni sebesar 58,65 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,69 persen, dan Pulau Kalimantan sebesar 8,15 persen. Sementara pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pulau Sulawesi.

