Menperin Dorong Emiten Industri Terus Berekspansi

foto: Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menerima cenderamata yang diserahkan oleh Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Fransiscus Welirang usai membuka Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia 2017

Pasardana.id - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong pelaku industri yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia agar terus berekspansi. Pasalnya, upaya perusahaan untuk melakukan penggalangan dana bisa melalui pasar modal.

“Selain akan membuat valuasi bertambah, ekspansi perusahaan lewat pasar modal dapat menggairahkan iklim investasi. Bahkan, dengan perusahaan tersebut berkembang, tentunya akan menyerap tenaga kerja baru," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (21/7/2017).

Airlangga meyakinkan, peningkatan investasi yang digelontorkan oleh sektor riil, membuat industri dan ekonomi nasional semakin bertumbuh. "Ini membuktikan bahwa kunci pertumbuhan di industri adalah investasi. Industri naik, maka serapannya akan naik terus," tuturnya.

Merujuk data Badan Koordinasi Peananaman Modal (BKPM), nilai investasi PMDN sektor industri pada triwulan I tahun 2017 sebesar Rp27,21 triliun atau tumbuh sebesar 6,88% dibanding periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp25,45 triliun. Investasi sektor industri memberikan kontribusi sebesar 39,57 persen dari total investasi PMDN triwulan I-2017 sebesar Rp68,76 triliun.

Sedangkan, nilai investasi PMA sektor industri triwulan I-2017 mencapai US$3,23 miliar. Investasi PMA sektor industri ini memberikan kontribusi sebesar 44,31% dari total investasi PMA triwulan I-2017 sebesar US$7,29 miliar.

Menteri yang juga menjabat sebagai Pembina AEI ini mengatakan, ada banyak industri yang bisa disasar untuk masuk ke pasar modal. Di antaranya yang perlu menjadi perhatian karena masih minimnya masuk ke lantai bursa, yaitu perusahaan makanan dan minuman serta perusahaan farmasi. Padahal kedua sektor tersebut memiliki kinerja yang positif atau kerap di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri yang tumbuh tinggi pada triwulan I-2017, yaitu industri kimia farmasi dan obat tradisional sebesar 8,34% serta industri makanan dan minuman mencapai 8,15%. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi sekitar 5,01%.

Airlangga menyampaikan, pemerintah akan menyiapkan insentif bagi para emiten industri yang bersedia melakukan peningkatan kapasitas di dalam negeri. Apalagi, bagi industri manufaktur yang sudah jadi perusahaan publik atau berstatus terbuka dinilai telah unggul di sektornya.

“Terkait pembiayaan ekspansi, sebagai perusahaan yang telah melantai di bursa, seharusnya tidak sulit untuk mendapatkan dana perluasan usaha," ungkapnya.