Travis Kalanick Mengundurkan Diri dari Jabatan CEO Uber
Pasardana.id - Travis Kalanick, salah satu pendiri Uber, telah mengundurkan diri dari jabatan CEO Uber Technologies Inc. Menurut berita New York Times, Kalanick mengundurkan diri setelah mendapat tekanan dari lima investor utama Uber. Namun, ia akan tetap menjadi anggota dewan direksi perusahaan.
“Saya mencintai Uber lebih dari segalanya di dunia ini dan pada saat sulit seperti sekarang ini saya telah menerima permintaan para investor untuk mengundurkan diri sehingga Uber dapat terus berkembang daripada terseret dalam permasalahan," ungkap Kalanick dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan kepada New York Times, seperti dilansir Reuters pada Rabu (21/6/2017).
Pengunduran diri Kalanick terjadi sepekan setelah ia menyatakan meninggalkan perusahaan untuk waktu yang tak terbatas, sebagai bagian dari upaya terjadinya perubahan dalam kultur perusahaan.
Meski Uber telah lama memiliki reputasi melakukan pelanggaran aturan dan regulasi, perusahaan teknologi bernilai US$68 miliar itu terus menerus diterpa permasalahan beberapa bulan terakhir, yang dipicu pengungkapan terjadinya pelecehan terhadap salah seorang mantan engineer perempuan Uber pada Februari lalu. Perempuan tersebut mengungkap pelecehan yang dialaminya di lingkungan perusahaan melalui tulisan di blog.
Akibatnya puluhan karyawan Uber dipecat dan Emil Michael mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden senior Uber sebagai bentuk realisasi rekomendasi mantan Jaksa Agung Amerika Serikat Eric Holder yang diberi mandat untuk memperbaiki kultur kerja Uber. David Bonderman yang mengeluarkan pernyataan yang melecehkan kaum perempuan dalam rapat perusahaan yang membahas permasalahan pelecehan yang terjadi di lingkup perusahaan telah mengundurkan diri sebagai anggota dewan direksi Uber.
Uber juga menghadapi tuntutan hukum dari seorang wanita yang menjadi korban pemerkosaan sopir Uber di India. Tuntutan wanita tersebut terhadap Uber mencakup pelanggaran privasi terhadap dirinya dan pembunuhan karakter, setelah Uber melakukan investigasi terhadap tuntutan hukum yang dilakukan wanita tersebut sebelumnya.
Uber mendapatkan catatan medis wanita tersebut yang semestinya tidak boleh terjadi dengan cara ilegal, dan berspekulasi bahwa tuntutan hukum yang dilakukan wanita tersebut hanyalah sebuah upaya untuk mengganggu bisnis perusahaan.
Mantan presiden Uber Asia Pasifik, Eric Alexander, dipecat dari jabatannya karena ia orang yang mengupayakan didapatkannya catatan medis wanita korban pemerkosaan sopir Uber di India tersebut.

