Nikkei Meroket 450 Poin Usai “Golden WeeKâ€
Pasardana.id - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, meroket 450 poin, atau sekitar 2,31 persen, dari sesi sebelumnya pada Senin (8/5/2017) seusai berlangsungnya libur panjang Golden Week, menjadi 19.895,70.
Angka penutupan merupakan yang tertinggi sejak awal Desember 2015 lalu. Sedangkan persentase peningkatan harian yang terjadi merupakan yang tertinggi sejak pertengahan Februari 2017.
Indeks Nikkei meroket mengawali pekan setelah yen tetap lemah usai Emmanuel Macron memenangi pemilihan Presiden Perancis yang berlangsung akhir pekan lalu. Macron dipandang sebagai tokoh yang pro bisnis dan pro Uni Eropa sehingga membuat tingkat kepercayaan investor menjadi meningkat.
Macron yang baru berusia 39 tahun akan terpilih menjadi presiden termuda sepanjang sejarah Perancis berkat keunggulan suara sekitar 65 persen berbanding 35 persen terhadap kandidat pesaingnya, Marine Le Pen, berdasarkan hitung cepat yang telah dilakukan. Le Pen sendiri kurang disukai para investor karena ia ingin Perancis keluar dari keanggotaan Uni Eropa, yang tentunya akan mengguncang pasar saham Benua Biru.
Para trader menyebut investor asing jangka panjang seperti dana pension dan reksadana membuat indeks Nikkei meningkat bulan lalu dengan melakukan pembelian saham-saham perusahaan Jepang dengan laba tinggi. Namun pada Senin, investor asing jangka pendek seperti para manajer dana lindung nilai yang melakukan pembelian sehingga angka indeks meroket.
“Kondisi politik di Eropa merupakan salah satu resiko terbesar tahun ini. Dengan kemenangan Macron dalam pemilihan Presiden Perancis, resiko tersebut menjadi sangat berkurang sehingga terjadi pembelian,†kata Norihiro Fujito, senior investment strategist Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dikutip Reuters.
Menurut Fujito, para investor asing melakukan pembelian saham siklikal dan saham perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan tinggi seperti Keyence Corp yang meningkat 4 persen.
Seluruh sub sektor Topix hari ini berakhir di teritori positif, dengan tingkat turnover mencapai 3,4 triliun yen, jumlah terbesar sejak awal Desember tahun lalu.
Di tengah kondisi positif yang berlangsung, saham perusahaan-perusahaan produsen baja melemah setelah pejabat Departemen Perdagangan Amerika Serikat mengatakan pada Jumat (5/5/2017) bahwa penyelidikan anti-dumping dan subsidi yang telah dilakukan memperlihatkan pengiriman pelat karbon dan baja dari delapan negara telah merugikan produsen asal Negeri Paman Sam sendiri.
Akibatnya peningkatan bea masuk impor diberlakukan terhadap produk tersebut untuk lima tahun ke depan. Saham JFE Holdings, Nippon Steel, dan Sumitomo Metal Corp menjadi turun sekitar 0,3 persen.
Indeks Topix meningkat 2,3 persen hari ini menjadi 1.585,86. Selotar 2,408 miliar saham ditransaksikan, jumlah terbesar sejak pertengahan Desember tahun lalu. Indeks JPX-Nikkei 400 naik 2,3 persen menjadi 14.168,72.

