Wall Street Menguat, S&P 500 dan Nasdaq Capai Rekor

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street menguat pada Kamis (25/5/2017) dengan indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, mencapai angka penutupan tertinggi rekor baru setelah para investor menanggapi dengan positif isi catatan hasil pertemuan Federal Reserve AS bulan Mei.

Seperti diwartakan Xinhua, Indeks S&P 500 naik 10,68 poin, atau sekitar 0,44 persen, menjadi 2.415,07. Indeks komposit Nasdaq meningkat 42,23 poin, atau sekitar 0,69 persen, menjadi 6.205,26. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 70,53 poin, atau sekitar 0,34 persen, menjadi 21.082,95.

Sebagian besar pejabat The Fed memiliki keyakinan bahwa peningkatan suku bunga patut dilakukan dalam waktu dekat, jika kondisi perekonomian Negeri Paman Sam terus membaik.

“Sebagian besar partisipan menilai jika data ekonomi terus mencapai angka-angka yang sesuai ekspektasi, maka (Federal Open Market) Committee patut mengambil langkah berikutnya untuk menghapuskan beberapa kebijakan yang bersifat akomodatif," ungkap catatan hasil pertemuan The Fed yang dirilis Rabu (24/5/2017).

Pertemuan The Fed berikutnya dijadwalkan berlangsung bulan depan dan diperkirakan pada pertemuan tersebut akan terjadi peningkatan suku bunga. Menurut instrument FedWatch CME Group, probabilitas peningkatan suku bunga pada Juni mendatang mencapai 87,7 persen.

The Fed dalam pertemuan yang berlangsung awal bulan ini belum mengubah suku bunga karena merasa masih membutuhkan waktu untuk melakukan penilaian terhadap perekonomian AS. Dalam pertemuan tersebut, para pejabat The Fed juga membahas rencana untuk mereduksi neraca keuangan bank sentral AS tersebut yang mencapai US$4,5 triliun.

Menurut catatan hasil pertemuan, sebagian besar pejabat The Fed senang dengan rencana untuk meningkatkan batasan terhadap jumlah surat berharga treasury dan sekuritas lembaga yang diizinkan beredear setiap bulannya.

“Pasar kemungkinan memperkirakan The Fed akan membiarkan terbukanya opsi terjadinya reduksi neraca keuangan lebih cepat dari yang sekarang diantisipasi, namun jelas The Fed ingin terjadinya reduksi tersebut berlangsung secara tidak mencolok di belakang layar dan berlangsung sistematis setelah diumumkan," ungkap Jay Morelock, ekonom FTN Financial.

Para analis menyatakan pasar melihat keinginan The Fed untuk mereduksi neraca keuangan sebagai suatu hal yang positif.

Sementara itu, Departemen Ketenagakerjaan AS pada Kamis merilis laporan yang menyebutkan bahwa untuk pekan yang berakhir pada 20 Mei, angka awal untuk klaim pengangguran musiman disesuaikan mencapai 234.000, naik 1.000 dari level yang telah direvisi sebelumnya.

Rataan bergerak empat pekan mencapai 235.250, turun 5.750 dari pekan rata-rata yang telah direvisi pekan sebelumnya.