Wall Street Kembali Bergairah Setelah Sempat Anjlok

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street kembali bergairah pada Kamis (18/5/2017), setelah sempat anjlok pada sesi sebelumnya akibat aksi selloff terbesar dalam delapan bulan terakhir, dipicu positifnya data ekonomi Amerika Serikat yang terbaru dan pelonggaran aturan internet.  

Indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, meningkat 56,09 poin, atau sekitar 0,27 persen, menjadi 20.663,02. Indeks S&P 500 naik 8,69 poin, atau sekitar 0,37 persen, menjadi 2.365,72. Indeks komposit Nasdaq menguat 43,89 poin, atau sekitar 0,73 persen, menjadi 6.055,13.

Para investor masih mengawasi dengan seksama situasi di Washington setelah merebaknya kabar bahwa Presiden AS Donald Trump berusaha mengintervensi penyelidikan FBI terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn sehubungan keterkaitannya dengan pihak Rusia.

“Hari ini (Kamis), para investor menepikan kekhawatiran mereka. Kemarin mereka sangat khawatir,†kata Janna Sampson, co-Chief Investment Officer OakBrook Investments LLC di Lisle, Illinois, seperti dikutip Reuters.

Menurut Sampson, kekhawatiran para investor menjadi terkurangi setelah mantan Direktur FBI Robert Muelller ditunjuk untuk memimpin investigasi akan tuduhan bahwa Rusia mengintervensi pemilihan Presiden AS yang lalu dan kemungkinan adanya kolusi antara kampanye Trump dengan Moskwa.

“Apapun hasil investigasi, rakyat Amerika memiliki kepercayaan bahwa hasil investigasi tersebut akurat dan tidak bias,†jelas Sampson.

Rebound Wall Street didukung data ekonomi AS terbaru yang positif. Federal Reserve Philadelphia merilis laporan pada Kamis yang menunjukkan indeks manufaktur di Philadelphia meningkat mencapai 38,8 pada Mei. Angka indeks melonjak dari angka 22 pada April. Sedangkan laporan Departemen Ketenagakerjaan AS menyebutkan bahwa klaim pengangguran awal turun 4.000 menjadi 232.000 pada pekan yang berakhir 13 Mei.

Sektor jasa telekomunikasi merupakan sektor di S&P 500 dengan peningkatan persentase terbesar pada Kamis, mencapai 1,2 persen, setelah pihak regulator telekomunikasi AS sepakat memajukan rencana Partai Republik untuk membalikkan aturan net neutrality.

Sektor teknologi di S&P 500, yang merupakan salah satu sektor dengan penurunan tercuram pada sesi sebelumnya, meningkat 0,6 persen.

Di lantai bursa New York, saham Cisco anjlok 7,2 persen setelah perusahaan telekomunikasi global tersebut memprediksikan akan mencapai pendapatan yang lebih rendah dari estimasi para analis pada kuartal saat ini. Saham Wal-Mart naik 3,2 persen berkat torehan laba kuartal pertama 2017 yang lebih tinggi dari ekspektasi.