ANALIS MARKET : Rupiah Diprediksi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp.13.280 - Rp.13.300 per USD
Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, indeks futures di bursa Asia tercatat bervariasi yang mengindikasikan indeks di bursa Asia akan bergerak mixed pada perdagangan hari ini, dengan kecenderungan terkoreksi terbawa sentimen negatif dari harga minyak mentah yang dibuka turun pada pagi ini.
“Tetapi kemungkinan rupiah berlanjut menguat karena sentimen melemahnya USDolar justru akan membuat rupiah menguat menuju kisaran antara Rp.13.280 sampai dengan Rp.13.300 per USD," terang Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen seperti dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Rabu (17/5/2017).
Lebih lanjut diungkapkan, beberapa faktor bisa menjadi sentiment bagi para pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; utang luar negeri Indonesia bertambah di Q1-2017 menjadi US$326,3 miliar atau naik 2,92% qtq dari posisi Q4-2016.
Kenaikan terutama berasal dari sektor pemerintah dan bank sentral, sedangkan sektor swasta naik tipis sebesar 0,69% qtq.
Kendati posisi ULN tercatat naik tetapi sebagai rasio dari PDB, masih relatif aman dengan rasio sebesar 34,07% pada Q1-2017, sedikit naik dari posisi 33,99% pada 2016.
Sementara itu, dari faktor eksternal, Investor mulai mengkawatirkan situasi politik di AS terkait dengan pemecatan Direktur FBI, James Comey dan terlebih lagi karena adanya internal memo yang meminta FBI untuk mengakhiri investigasi terkait keterlibatan Rusia dalam Pemilihan Presiden AS pada November lalu.
“Kekawatiran ini membuat indeks USDolar melemah dan S&P Futures turun sementara yen menguat dan harga emas naik. Investor mengkhawatirkan kebijakan fiskal ekspansinya akan tertunda," tandas Lana.

