Nasdaq Pertama Kali Ditutup di Atas 6.000

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks komposit Nasdaq di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, untuk pertama kalinya mencatatkan angka penutupan di atas 6.000 pada Selasa (25/4/2017). Seperti diwartakan Xinhua, angka indeks berakhir 6.025,49, meningkat 41,67 poin, atau sekitar 0,70 persen, dari sesi sebelumnya.

Seperti Nasdaq, dua indeks utama perdagangan saham di Wall Street lainnya, indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 juga meningkat pada Selasa, meski tak mencatatkan rekor angka penutupan tertinggi baru seperti Nasdaq. Indeks Dow Jones melesat naik 232,23 poin, atau sekitar 1,12 persen, menjadi 20.996,12 dan indeks S&P 500 menguat 14,46 poin, atau sekitar 0,61 persen, menjadi 2.388,61.

Saham Caterpillar meroket 7 persen setelah merilis laporan yang menyebutkan raihan laba dan pendapatan kuartal pertama 2017 perusahaan yang jauh lebih tinggi dari ekspektasi. DI luar biaya restrukturisasi, Caterpillar mencatatkan laba US$1,28 per lembar saham dua kali lipat dari kuartal pertama tahun lalu. 

Saham DuPont melesat naik 3 persen setelah melaporkan terus menikmati peningkatan laba, telah tujuh kuartal beruntun peningkatan laba berlangsung. Laba per saham kuartal pertama 2017 DuPont meningkat 9 persen menjadi US$1,52.

Saham McDonald juga menguat secara signfikan, merangsek naik 5,57 persen dalam satu sesi setelah merilis laporan yang menyebutkan laba kuartal pertama 2017 mengalami peningkatan, dengan laba bersih mencapai US$1,2 miliar. Jumlah tersebut berarti peningkatan 8 persen dari setahun lalu.

Sementara it, data yang dirilis Biro Sensus AS dan Departemen Perumahan dan Pengembangan Perkotaan pada Selasa menunjukkan penjualan rumah baru untuk keluarga tunggal pada Maret 2017 mencapai tingkat tahunan disesuaikan musiman 621.000. Jumlah itu lebih tinggi 5,8 persen dari laju penjualan Februari yang telah direvisi dan 15,6 persen lebih tinggi dari setahun lalu.

Sedangkan indeks Conference Board Consumer Confidence pada April menyentuh angka 120,3, turun dari angka 124,9 pada Maret dan berada di bawah ekspektasi para ekonom.