Shanghai Composite Berakhir Datar

Pasardana.id - Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, berakhir datar pada sesi perdagangan Senin (27/3/2017). Angka indeks hanya bergerak turun 2,49 poin menjadi 3.266,96. Sedangkan indeks blue-chip CSI 300 turun 0,3 persen menjadi 3.478,04.
Sebagian besar sektor turun, dipicu melemahnya saham-saham produsen barang konsumsi dan infrastruktur setelah para investor melakukan aksi ambil untung dari reli yang sebelumnya terjadi. Hanya saham sektor perbankan dan transportasi yang menguat.
Seperti dilaporkan Reuters, optimisme yang sempat muncul dari data yang menunjukkan peningkatan laba perusahaan-perusahaan industri tertutupi kekhawatiran akan aturan baru sektor properti yang mengindikasikan kebijakan moneter akan diperketat lebih lanjut.
Laba perusahaan-perusahaan industri meningkat 31,5 persen dalam dua bulan pertama 2017 dari periode yang sama tahun sebelumnya, seiring peningkatan harga barang-barang komoditas. Namun optimisme menjadi tertutupi setelah pemerintah Tiongkok memperkenalkan aturan untuk membatasi pembelian properti komersial baru di Beijing oleh pihak perseorangan.
Langkah tersebut merupakan langkah terbaru pemerintah untuk menahan laju penjualan pasar properti. Bank sentral Tiongkok pun telah memilih untuk tidak menyuntikkan dana kepada sistem perbankan yang dianggap telah memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
Dalam laporan tahunan yang dirilis hari ini, manajer dana Chang Xin Asset Management Ye Song menyatakan bahwa pasar akan berada dalam kondisi volatilitas tinggi dalam waktu dekat karena berita baik muncul seiring berita buruk.
Menurut Song lebih lanjut, tingkat profitabilitas perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa Shanghai meningkat berkat semakin pulihnya perekonomian sehingga ekuoitas menjadi pilihan investasi yang lebih baik dari obligasi maupun properti.
Namun tingkat suku bunga yang terus meningkat, dengan aturan pembatasan sektor properti serta upaya deleveraging yang terjadi, menimbulkan keraguan akan terus berlanjutnya pemulihan perekonomian, sehingga menekan valuasi ekuitas.