Obligasi Tenor Pendek Diburu Investor
Pasardana.id - Arus modal yang kembali membanjiri emerging market membuat pasar obligasi domestik kembali bergairah. Kenaikan bunga acuan Federal Reserve yang tidak diikuti penguatan dolar AS karena sudah price in dan kekhawatiran inflasi tinggi, menyebabkan investor melirik instrumen fixed income ini sebagai alternatif yang memberikan return lebih tinggi.
Kepala Riset PT Indo Mitra Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menjelaskan, total transaksi dan total frekuensi selama perdagangan kemarin dan pertengahan hari ini meningkat dibandingkan hari sebelumnya.
“Di tengah kemungkinan pelemahan, pasar obligasi masih bisa beranjak naik kemarin,†tuturnya seperti dilansir Pasardana.id, Selasa (21/3/2017).
Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi pendek, kurang dari 1 tahun, diikuti dengan obligasi tenor 10 †15 tahun dan 15 †20 tahun.
“Sisanya merata di semua tenor hingga lebih 20 tahun. Obligasi berdurasi lebih dari 25 tahun juga ada, namun tidak banyak,†imbuhnya.
Ditambahkan, sudah lima hari berturut-turut, transaksi di pasar sekunder terlihat bersemangat kembali setelah beberapa waktu yang hampir cukup lama, harga obligasi tidak beranjak.
“Para pelaku pasar cukup bersemangat juga menanti kenaikan rating Indonesia dari S&P, yang mana tentu akan menambah dorongan bagi pasar obligasi untuk terus menguat,†paparnya.
Namun untuk sisa pekan ini, ia memperkirakan ada potensi flat hingga menguat tipis diiringi dengan beberapa turbulensi.
“Untuk waktu yang cukup lama, daya beli masih akan terjaga, yang berarti fase penguatan harga pasar obligasi masih cukup terjaga,†pungkasnya.

