Shanghai Composite Menguat 13,36 Poin

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, menguat 13,36 poin, atau sekitar 0,41 persen, dari sesi sebelumnya pada Senin (20/3/2017), menjadi 3.250,81. Sedangkan indeks blue-chip CSI 300 naik 0,1 persen menjadi 3.449,61.

Seperti dilansir Reuters, angka indeks berakhir dengan penguatan setelah gain yang terjadi pada saham sektor energi menutupi pelemahan saham sektor properti yang disebabkan diberlakukannya berbagai kebijakan baru untuk meredam laju pasar perumahan.  

Dalam pekan terakhir, beberapa daerah di Tiongkok telah meningkatkan pembatasan investasi properti. Langkah tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah Negeri Panda untuk mengontrol aktivitas perbankan yang memberikan pinjaman ke sektor properti. Akibatnya indeks sektor properti mencatatkan penurunan tercuram harian dalam tiga bulan terakhir.

Para investor di Tiongkok berada dalam kebimbangan antara data terbaru yang menunjukkan membaiknya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan kekhawatiran akan pengetatan kebijakan oleh regulator yang secara bertahap akan menyebabkan peningkatan biaya peminjaman dan mempengaruh aktivitas bisnis.

Pekan lalu, bank sentral Tiongkok telah meningkatkan suku bunga jangka pendek untuk ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir, setelah Federal Reserve Amerika Serikat meningkatkan suku bunga.

“Pasar mengkhawatirkan dua hal, apakah pemulihan ekonomi akan berkelanjutan dan apakah likuiditas akan mengalami pengetatan,†demikian disebutkan dalam laporan Galaxy Securities.

Positifnya data ekonomi Tiongkok menawarkan peluang perdagangan bagi para investor. Namun juga memberi peringatan terhadap para investor bahwa proses pemulihan akan teredam di semester kedua tahun ini. Pengetatan likuiditas juga akan menambah tekanan terhadap pasar.

Meski saham sektor properti membebani pasar, namun reli yang dialami saham perusahaan-perusahaan energi membuat angka indeks di bursa Shanghai masih berakhir dengan penguatan. Reli dipimpin saham China Shenhua yang meningkat pesat setelah perusahaan batubara terbesar di Tiongkok tersebut mengumumkan proposal pembayaran dividen yang spektakuler.

Saham perusahaan tersebut meningkat mencapai batas atas harian sebesar 10 persen, mencapai harga tertinggi dalam 19 bulan terakhir, usai menyebutkan akan membayar dividen sebesar 59 miliar yuan, atau sekitar US$8,54 miliar, dalam bentuk tunai karena meraih peningkatan laba bersih sebesar 40,7 persen pada 2016.