ANALIS MARKET (28/11/2017) : Pergerakan IHSG Yang Cenderung Mixed Masih Akan Berlanjut Hari Ini
Pasardana.id “ Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang cenderung mixed diperkirakan masih akan berlanjut hari ini, setelah kemarin kembali memantul pada support MA20-nya.
Diperkirakan support di posisi level 6,005 dan resistance di level 6,125, sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Selasa (28/11/2017).
Sementara itu, dari factor eksternal, Indeks saham AS ditutup lebih tinggi kemarin (27/11), ditopang oleh saham sektor perdagangan retail, yang menandakan optimisme investor akan hasil penjualan Thanksgiving dan Black Friday.
Adapun Indeks Kospi dan All Ordinaries dibuka naik pagi ini, Nikkei 225 turun.
Lebih lanjut, riset Kiwoom Sekuritas juga menyebutkan beberapa sentimen dan aksi korporasi dari emiten yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;
Pasar Saham Asia
Indeks Shanghai dan Kospi kemarin ditutup turun signifikan setelah investor mengkhawatirkan yield obligasi yang meningkat di Tiongkok, serta Morgan Stanley yang menurunkan peringkat rekomendasi atas Samsung Electronics.
BULL - Telah Mendapatkan Kontrak Senilai US$100 Juta
PT. Buana Listya Tama (BULL) telah mendapatkan kontrak senilai US$100 Juta. Perseroan saat ini memiliki 16 kapal, dimana 90% beroperasi dalam posisi charter, dengan utilisasi telah mencapai 100%. 63% kontrak berasal dari Pertamina, 15% dari JOB Pertamina-Petrochina, dan 10% dari Petrochina Jabung. Jangka waktu kontrak rata-rata 2 tahun. Perseroan bergerak di bidang transportasi migas dan bahan kimia.
BORN - Pemutusan PKP2B Asmin Koalindo Tuhup
Kementerian ESDM memutuskan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) dengan PT Asmin Koalindo Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, dan merupakan satu-satunya aset produktif yang masih dimiliki PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN). Meskipun BORN mempunyai bisnis di segmen lain seperti penyewaan alat berat namun tidak terlihat adanya sumber pendapatan.
Pemutusan PKP2B berpotensi menganggu proses restrukturisasi utang US$ 1 Miliar dari Standard Chartered Bank pada 2012 yang dilakukan BORN. Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengungkapkan saham BORN sudah tidak dapat ditransaksikan sejak 30 Juni 2015 dan sudah dalam masuk dalam pantauan untuk delisting.
FREN - Rencana emisi OWK
PT Smartfren Telecom (FREN) berencana menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) III senilai maksimal Rp 12 Triliun melalui proses private placement yang akan dilakukan secara bertahap. FREN akan menerbitkan OWK III Seri 1 dimana setiap 1 OWK III Seri 1 memiliki 2 opsi OWK III Seri 2 dan 1 opsi OWK III Seri 3.
FREN akan menerbitkan 10 sertifikat OWK Seri 1 pada 19 Desember 2017. Nilai nominal OWK III Seri 1 ditetapkan senilai Rp 500 Miliar, OWK III Seri 2 senilai Rp 300 Miliar, dan OWK III Seri 3 senilai Rp 100 Miliar. Seluruh OWK III dapat dikonversi menjadi saham seri C, dengan harga konversi Rp 100 per lembar saham, paling lambat pada 19 Desember 2022. Saham seri C hasil konversi OWK III tidak dapat diperdagangkan (lock up period) dalam kurun waktu 1 tahun sejak tanggal konversi.
INAF -Kerjasama Dengan Investor Asing
PT. Indofarma (INAF) berusaha memperbaiki kinerja yang kini masih merugi dengan menggandeng investor asing antara lain dalam bentuk kerjasama produksi high functional cosmetic dengan investor Jepang, pembangunan pabrik insulin dengan investor Rusia, dan produksi obat herbal dengan investor Korea, serta penggunaan pabrik bersama investor Italia.
NRCA - Kontrak Baru Mencapai Rp2.26 Triliun
PT. Nusa Raya Cipta (NRCA) telah mendapatkan kontrak baru senilai Rp2.26 Triliun sampai dengan Oktober 2017, atau sekitar 68.5% dari target tahun ini yang sebesar Rp3.3 Triliun. Baru-baru ini perseroan juga telah menyatakan minatnya untuk mengikuti tender investasi jalan tol.
PTPP - Kontrak Baru Naik 27% Yoy
Sampai dengan Oktober 2017, perseroan berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp33.5 Triliun, naik 27% dari Rp26.3 Triliun pada periode yang sama tahun lalu. 61% nilai kontrak berasal dari BUMN, 29% swasta, 10% Pemerintah. Dari jenis pekerjaan, 55% merupakan proyek gedung, 16% EPC, 10% jalan dan jembatan, 10% bangunan air. Pencapaian ini setara dengan 82% target tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp40.6 Triliun.
ROTI- Rencana akuisisi
PT Nippon Indosari Corpindo (ROTI) berencana mengakuisisi 51% saham PT Prima Top Boga (PTB) yang memproduksi adonan beku (frozen dough) roti dan kue. Pengambilalihan saham PTB dijadwalkan selesai sebelum 31 Desember 2017. Perseroan dan PTB telah melakukan penandatangan perjanjian kerja sama berupa investasi dalam saham baru yang dikeluarkan PTB dan akan diambil seluruhnya oleh perseroan.

