Wall Street Mixed, Bursa Eropa Melemah

Pasardana.id - Wall Street berakhir mixed pada Rabu (22/11/2017) setelah para investor bereaksi terhadap dirilisnya catatan pertemuan Federal Reserve Amerika Serikat.

Seperti dilaporkan Xinhua, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, turun 64,65 poin, atau sekitar 0,27 persen, menjadi 23.526,18. Indeks S&P 500 melemah tipis 1,95 poin menjadi 2.597,08. Indeks komposit Nasdaq bergerak naik 4,88 poin menjadi 6.867,36.

Menurut catatan pertemuan yang dirilis, The Fed memandang peningkatan suku bunga memiliki kemungkinan terjadi dalam waktu dekat. Meski demikian, The Fed juga menyatakan kekhawatiran yang dimiliki akan rendahnya inflasi, sehingga laju peningkatan suku bunga diperkirakan akan berlangsung jauh lebih moderat pada 2018.

Bursa Efek New York akan tutup pada Kamis (23/11/2017) sehubungan akan berlangsungnya perayaan thanksgiving.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange meningkat tajam pada Rabu seiring melemahnya dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Desember 2017 naik US$10,50, atau sekitar 0,82 persen, menjadi US$1.292,20 per ons. Indeks dolar AS turun 0,66 persen menjadi 93,330.

Sementara itu, pasar saham Eropa mengalami pelemahan pada Rabu setelah Bursa Efek Frankfurt terpengaruh terjadinya deadlock dalam upaya pembentukan pemerintahan Jerman yang baru. Indeks STOXX 600 Eropa turun 0,3 persen, indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt anjlok 152,50 poin, atau sekitar 1,16 persen, menjadi 13.015,04.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 7,68 poin, atau sekitar 0,10 persen, menjadi 7.419.02. Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, meningkat 20,50 poin, atau sekitar 0,21 persen, menjadi 10.013,90. Indeks Cac 40 di EuroNext Paris, Perancis, melemah 13,38 poin, atau sekitar 0,25 persen, menjadi 5.352,76.

Dalam pasar mata uang, nilai tukar pound serling naik 0,4 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,3290 per pound. Sedangkan terhadap euro tak berubah dari kisaran 1,1274 euro per pound.