Riset : Sepanjang Januari-September 2017 Belanja Iklan di TV dan Media Cetak Mencapai Rp107,7 Triliun

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Laporan Nielsen Ad Intel menyebutkan, pertumbuhan belanja iklan sepanjang Januari-September tahun 2017 memperlihatkan pergerakan yang positif dengan nilai pertumbuhan sebesar 8%.

Dengan angka pertumbuhan tersebut, total belanja iklan di televisi dan media cetak mencapai Rp107,7 Triliun.

"Sementara pertumbuhan belanja iklan di kuartal tiga saja naik hingga 16% dibandingkan kuartal tiga tahun lalu," ujar Hellen Katherina, Executive Director, Head of Media Business, Nielsen Indonesia di Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Lebih rinci diungkapkan, untuk periode Januari - September 2017, semua sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG) atau barang konsumsi cepat habis meraih pertumbuhan yang positif.

Adapun untuk sektor non-FMCG, sektor Telekomunikasi dan Properti mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu masing-masing 35% dan 65%.

Sementara dilihat berdasarkan kategori produk, Pemerintahan dan Organisasi Politik masih menjadi pengiklan terbesar dengan nilai belanja iklan Rp5,4 Triliun, disusul oleh Produk Perawatan Rambut dengan total belanja iklan Rp5 Triliun dan pertumbuhan sebesar 16%.

Pengiklan terbesar ketiga adalah Peralatan dan Jasa Telekomunikasi dengan total belanja iklan sebesar Rp4,7 Triliun dan mengalami pertumbuhan 33% dibandingkan dengan Januari-September tahun 2016.

Kategori Layanan Online berada di peringkat ke lima setelah Produk Perawatan Wajah dengan nilai belanja iklan mencapai Rp3,9 Trilyun dan pertumbuhan belanja iklan paling besar yaitu tumbuh hingga 49% dibandingkan tahun 2016.

Sementara itu, merek-merek dengan belanja iklan tertinggi di sepanjang Januari-September 2017 adalah pendatang baru Meikarta dengan nilai belanja iklan mencapai Rp1,2 Trilyun, disusul oleh Traveloka dengan total belanja iklan sebesar Rp871,6 Miliar yang tumbuh sebesar 82% dibandingkan tahun sebelumnya.

Di peringkat ke tiga pengiklan terbesar adalah Indomie dengan total belanja iklan sebesar Rp767,2 Miliar.

Dari kategori Peralatan Telekomunikasi, Vivo Smartphone masuk dalam daftar pengiklan terbesar di urutan ke empat dengan total belanja iklan mencapai Rp571,5 Miyar dan tumbuh hingga 60 kali lipat. Samsung Smartphone meningkatkan belanja iklannya sebesar 121% dan berada di urutan ke lima dengan nilai Rp564,1 Milyar.

Kontributor utama untuk pertumbuhan belanja iklan masih dari media TV yang menyumbang 80% dari total nilai belanja iklan walaupun pertumbuhannya melambat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 12%.

"Perlu diingat bahwa nilai belanja iklan TV yang kami laporkan selama ini hanya memperhitungkan iklan-iklan yang tayang di jeda iklan. Sementara itu, ada bentuk iklan TV lain yang masih belum dimasukkan dalam pelaporan. Jadi masih ada aktivitas iklan di TV yang belum terkuantifikasi nilainya," kata Hellen.

Asal tahu saja, informasi belanja iklan diambil dari data Ad Intel yang memonitor aktivitas periklanan Indonesia.

Monitoring iklan mencakup 15 stasiun TV nasional, 99 surat kabar dan 123 majalah dan tabloid. Angka belanja iklan didasarkan pada gross rate card, tanpa menghitung diskon, bonus, promo, dan lain-lain.