ANALIS MARKET (13/11/2017) : Rupiah Berpotensi Melemah Menuju Kisaran Rp.13.550 - Rp.13.570 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id †Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat merah, yang mengindikasikan ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini ditambah sentimen harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.

Adapun mata uang utama Asia dibuka kompak melemah terhadap USDolar pagi ini.

“Dengan kondisi tersebut, kemungkinan bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju Rp.13.550 - Rp.13.570 per USD, ditambah dengan sentimen turunnya harga minyak mentah pagi ini,†jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Senin (13/11/2017).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa faktor yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Pemerintah akan menghapus golongan pelanggan listrik rumah tangga menjadi dua golongan yaitu pelanggan dengan 4.400 VA dan 13.200 VA termasuk menghapus golongan pelanggan R1 900 VA non subsidi sebanyak 15 juta rumah tangga.

Saat ini pelanggan non subsidi 900 VA membayar tarif sebesar Rp.1.352 per kWh sedangkan pelanggan 4.400 VA membayar Rp.1.467,28 per kWh.

Pada 1 Januari 2017 lalu, pemerintah mencabut subsidi secara bertahap pada pelanggan 900 VA yang berdampak pada melemahnya daya beli kelompok ini.

Sementara itu, NPI Q3-2017 tercatat surplus sebesar US$5,4 miliar karena surplus pada neraca modal dan finansial sebesar US$10,4 miliar akibat meningkatnya investasi langsung.

Kenaikan investasi ini karena membaiknya peringkat Indonesia dalam Ease of Doing Business tahun 2018 menjadi 72 dari 91 di tahun 2017. Sedangkan transaksi berjalan tercatat defisit US$4,3 miliar (1,65% dari PDB).