ANALIS MARKET (13/11/2017) : Pasar Obligasi Hari Ini Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id - Riset harian Indo Mitra Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi pada Jumat (10/11) kemarin, terlihat cukup aktif dibandingkan hari sebelumnya ditengah pelemahan harga yang terjadi kemarin.
Maximilianus Nico Demus, Head of Research Division PT Indo Mitra Sekuritas menjelaskan, pasar obligasi terlihat melemah di semua tenor obligasi, hal ini tentu sesuai pergerakan yang ditunjukkan oleh obligasi bertenor 15 tahun dan 20 tahun.
Namun pelemahan masih bisa tertahan sehingga pasar obligasi cenderung menunjukkan tanda-tanda flat. Meskipun, obligasi bertenor 5 tahun dan 10 tahun juga mengikuti obligasi jangka panjang untuk mengalami penurunan harga.
“Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas," ujar Nico kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (13/11/2017).
Lebih lanjut diungkapkan, secara teknikal Analisa, pasar obligasi sudah terkonfirmasi untuk melemah, dan trend pelemahan pun sudah terbentuk. Tekanan daya jual yang masih cukup kuat akan terus mencoba menekan harga pasar obligasi untuk terus melemah.
Namun pelemahan ini akan sedikit tertahan oleh masuknya kembali Asing ke ranah obligasi. Dengan kehadiran Asing, lelang obligasi konvensional besok mungkin diperkirakan akan lebih ramai dari pada biasanya.
Sementara itu, dari faktor eksternal, kunjungan Donald Trumph ke Asia juga tidak membawa banyak kejutan, sehingga tidak ada trigger untuk menggerakan pasar.
Fokus berikutnya adalah menanti data inflasi dari Amerika dan Eropa, serta neraca perdagangan Indonesia pada pekan ini yang menurut consensus Surplus dengan hasil lebih rendah dibandingkan bulan lalu.
“Kami merekomendasikan jual hari ini dengan volume kecil," tandas Nico.
Berita Obligasi Domestik
1. Indonesia BoP Current Account Balance naik dari sebelumnya -$4.834m menjadi -$4.337m.
2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan menerbitkan penawaran umum berkelanjutan (PUB) dengan perolehan dana maksimal Rp 1 triliun. "Sekitar Desember akan kami terbitkan Rp 500 miliar," ujar Direktur TPIA. Surat utang Rp 500 miliar itu terbagi kedalam tiga seri dengan tenor masingmasing tiga tahun, lima tahun, dan tujuh tahun. Tujuannya untuk ekspansi, berbeda dengan tahun lalu yang digunakan untuk refinancing.
3. Penerbitan obligasi (termasuk sukuk) berdenominasi Rupiah oleh BUMN di bawah Kementerian BUMN sejak awal 2017 sampai pekan kedua November 2017 telah mencapai Rp60 triliun. Jumlah tersebut telah melampaui jumlah obligasi yang diterbitkan oleh BUMN di bawah Kementerian BUMN pada 2016 sebesar Rp33 triliun, pada 2015 sebesar Rp19,5 triliun, pada 2014 sebesar Rp5,5 triliun, pada 2013 sebesar Rp12,52 triliun dan seterusnya.
4. Pemerintah akan melakukan lelang pada hari Selasa, 14 November 2017 dengan target indikatif Rp 15t dengan target maksimal sebesar Rp 22.5 t. Seri yang dilelangkan sebagai berikut ; SPN03180215, SPN12181115 , FR0061, FR0059, dan FR0075.

