ANALIS MARKET (01/11/2017) : Rupiah Berpotensi Melemah Menuju Kisaran Rp.13.570 - Rp.13.600 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id †Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak â€Ã‹Å“mixed'â€Ã¢â€ž¢, tetapi dengan kecenderungan naik dengan sentimen harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini.

Mata uang kuat Asia kompak dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini, kemungkinan menjadi sentimen pelemahan rupiah.

“Rupiah berpotensi melemah menuju kisaran Rp.13.570 - Rp.13.600 per USD kecuali dengan penjagaan Bank Indonesia yang kemungkinan rupiah relatif tertahan di kisaran Rp.13.560 - Rp.13.570 per USD,†jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Rabu (01/11/2017).

Lebih lanjut riset juga menyebutkan beberapa faktor yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Perkembangan uang beredar BI (M2) pada bulan September 2017 mencatat kenaikan 10,9% yoy, karena ekspansi keuangan pemerintah pusat yang mulai agresif dalam merealisasikan belanja negara.

Kewajiban BI terhadap pemerintah pusat tercatat turun 0,3% yoy. Sementara itu pertumbuhan kredit perbankan tercatat naik 9,4% yoy, naik dibandingkan Agustus sebesar 8,4% yoy. Adapun suku bunga rata-rata kredit turun 8 bps menjadi 11,6%, sedangkan suku bunga deposito 1 bulan turun 21 bps menjadi 6,09%.

Sementara itu, keyakinan konsumen AS pada Oktober mencatatkan level tertingginya dalam 17 tahun terakhir, begitupun dengan job optimism index juga tertinggi sejak 2001.

Investor menunggu keputusan Presiden Trump untuk calon Gubernur The Fed pada Kamis ini. Sementara dari zona euro, ekonomi pada Q3-2017 tumbuh 0,6% qtq, indikasi ECB akan melakukan kebijakan moneter ketat.