ANALIS MARKET (20/10/2017) : IHSG Bergerak Mixed Cenderung Menurun Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id †Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak mixed cenderung menurun hari ini.

Beberapa faktor mendasari prediksi ini, antara lain; Dow Jones naik 5.4 poin pada level 23,163 setelah turun lebih dari 100 poin pada sesi awal perdagangan kemarin.  

Adapun Bursa regional diperdagangkan cenderung menurun pagi ini dibayangi aksi profit taking menjelang akhir pekan.  

Sebelumnya, IHSG kembali turun mendekati diagonal support dan level terendah sebelumnya pada level 5,882 kemarin dipicu aksi jual investor asing atas saham berkapitalisasi pasar tinggi.  

“Menyikapi beberapa faktor tersebut, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung menurun hari ini,†sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Jumat (201/0/2017).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari para emiten yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

MYRX - Non-preemptive rights 
PT Hanson International (MYRX) berencana menerbitkan 7.98 miliar lembar saham baru (10% saham) tanpa menerbitkan rights issue (non-preemptive rights). Pada harga pelaksanaan Rp 127 per lembar saham maka target dana perolehan mencapai Rp 1 Triliun.

Pihak yang akan membeli saham baru tersebut adalah Bp. Benny Tjokrosaputro (pemegang saham lama dan juga pihak terafiliasi). Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung belanja modal dan modal kerja perusahaan. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB pada 23 November 2017. 

PTBA - Fasilitas pinjaman 
PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menjajaki pendanaan senilai US$ 600 Juta pada tahun depan. Dana ini akan digunakan untuk membiyai pembangunan proyek pembangkit listrik, yakni Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel 8 berkapasitas 2x600 MW, PLTU mulut tambang Peranap di Kabupaten Indragiri Hulu Riau yang berkapasitas 2x300 MW, dan PLTU Mulut Tambang Sumsel 6 yang memiliki kapasiitas 2x300 MW.

Investasi ketiga proyek tersebut diperkirakan mencapai US$ 4 Miliar. Namun dengan pengembangan proyek dilaksanakan secara bersama melibatkan PLN dan sejumlah anggota konsorsium lainnya, total pendanaan yang harus disiapkan perseroan diperkirakan hanya US$ 600 Juta. 

ROTI - Ekspansi ke Korea Selatan 
PT Nippon Indosari Corpindo (ROTI) telah mencapai kesepakatan dengan Caffeben, perusahaan waralaba kopi dunia asal Korea. Melalui kesepakatan tersebut, perseroan mendapatkan hak khusus untuk memasok beragam produk kue dan pastry dengan merek CaffeBene by Sari Roti ke 576 gerai CaffeBene di Korea Selatan mulai Desember 2017.

Produk CaffeBene By sari Roti akan tersedia di Seluruh gerai CaffeBene yang juga menawarkan kopi seduh, espresso, minuman panas dan dingin, roti sandwich dan roti bagel. Kesepakatan dengan CaffeBene merupakan langkah kedua ROTI memasuki pasar global, setelah sebelumnya pada 2016 membentuk usaha patungan dengan Monde Nissin Corporation di Filipina, yang dikenal dengan nama Sarimonde Foods Corporation. 

TLKM - Akuisisi tiga perusahaan asing 
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) akan merealisasikan ekspansi anorganik pada tahun ini dengan mengakuisisi tiga perusahaan asing yang berasal dari Malaysia dan salah satunya merupakan perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Singapura. TLKM telah memasuki transaksi tahap akhir dan diharapkan dapat selesai pada akhir tahun ini.

Perusahaan yang akan diakuisisi TLKM bergerak di sektor financial technology (fintech) dan satelit. TLKM akan mempersiapkan pendanaan minimal Rp 5 Triliun untuk memiliki sebagian saham pada perusahaan yang akan diakuisisi.