ANALIS MARKET : Rupiah Berpotensi Kembali Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.13.480 - Rp.1.3520 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, hampir semua indeks futures bursa Asia tercatat naik sebagai indikasi indeks di bursa Asia akan naik pada hari ini.

Adapun pagi ini harga mentah dibuka turun. Sedangkan mata uang kuat Asia dibuka melemah terhadap USDolar.

“Kondisi tersebut bisa membuat potensi rupiah kembali melemah menuju kisaran antara Rp.13.480 - Rp.1.3520 per USD walaupun ada kemungkinan Bank Indonesia akan menjaga rupiah menuju kisaran Rp.13.450 - Rp.13.470 per USD," terang Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen, dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Senin (02/10/2017).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa sentimen yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain; Realisasi APBN-P 2017 per Agustus tercatat untuk Penerimaan Dalam Negeri mencapai 56,1% dari target, dan Belanja Negara mencapai 56,2% dari target, sehingga defisit tercatat sebesar Rp.224,4 triliun (1,65% dari PDB) atau 56,5% dari target.

“Dengan sisa waktu 5 bulan hingga akhir Desember 2017 mendatang, kemungkinan realisasi bisa mendekati 95% walaupun rata-rata dalam 5 tahun terakhir realisasi penerimaan tercatat 83% dari target dan realisasi belanja negara 85% dari target," jelas Lana.

Sementara itu, dari factor eksternal, Presiden Trump dalam 2-3 minggu mendatang akan mengumumkan calon The Fed Chairman pengganti Yellen yang akan berakhir pada 3 Februari mendatang.

Ada empat (4) kandidat yang sudah bertemu dengan Presiden Trump yaitu Kevin Warsh, Jerome Powell, Janet Yellen, dan Gary Cohn. Ekspektasi pasar tertuju pada pencalonan Kevin Warsh, yang diduga sebagai calon kuat pengganti Yellen.

“Keputusan ini akan menentukan arah kebijakan The Fed ke depan," tandas Lana.