ANALIS MARKET (19/10/2017) : Pasar Obligasi Hari Ini Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id - Riset harian Indo Mitra Sekuritas menyebutkan, diperdagangan obligasi pada Rabu (18/10) kemarin, total transaksi dan frekuensi meningkat dibandingkan hari sebelumnya, meskipun perubahan harga tidak banyak terjadi.
Namun total transaksi dan frekuensi sudah berada di jalur yang benar, hanya saja para pelaku pasar dan investor masih menunggu beberapa hal data ekonomi untuk sebuah kepastian.
“Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 10 - 15 tahun, diikuti dengan 3 - 5 tahun dan 5 - 7 tahun. Sisanya merata di semua tenor dengan volume sedang hingga >25 tahun," terang Maximilianus Nico Demus, Head of Research Division PT Indo Mitra Sekuritas kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Sementara itu, dalam sepekan terakhir, durasi obligasi rata-rata hampir aktif di semua tahun, ini memberikan tanda bahwa pelaku pasar dan investor sedang meracik ulang investasi portofolio untuk tahun depan.
“Perubahan harga kemarin juga tidak terlalu signifikan meskipun ada pelemahan," ujar Nico.
Lebih lanjut diungkapkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas. Keterbatasan ini datang dari adanya RDGI pada hari ini, yang menurutnya tidak akan mengubah BI RR, namun pandangannya akan perekonomian akan menjadi tolak ukur rencana BI kedepannya.
“Disertai dengan GDP dari Tiongkok. Kedua hal ini penting mengingat hal ini merupakan korelasi positif terhadap Indonesia," terang Nico.
Ditambahkan, fokus pekan depan adalah adanya ECB Meeting, yang juga patut kita tunggu khususnya pandangan untuk tahun depan. Tanda tanda pelemahan masih ada, namun ruang pelemahan untuk obligasi bertenor 10 tahun sudah sangat terbatas, sehingga berpotensi adanya rebound. Berbeda dengan obligasi bertenor 20 tahun yang masih memiliki ruang untuk pelemahan. Namun pada kenyataannya pergerakan harga masih dalam range 25 - 50 bps, sehingga dapat dikatakan belum menunjukkan arah konsistensi yang jelas.
“Kami masih merekomendasikan hold, dengan potensi jual atau beli apabila pergerakan harga melewati > 50 bps, khususnya setelah RDGI usai," tandas Nico.

