BKPM Masih Kaji Investasi Wisata di Pulau-Pulau Terluar
Pasardana.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sedang mengkaji potensi investasi wisata di pulau-pulau terluar dan tak bernama. Selain itu, pedoman investasi di daerah sedang disusunnya.
Dari langkah ini akan disosialisasikan manfaat ekonomis dari sektor pariwisata yang bisa digali di suatu wilayah.
"Apa manfaat buat masyarakat setempat, komunitas, dan ekonomi lokal di sekeliling suatu tempat wisata," kata Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong di Jakarta, belum lama ini.
Dijelaskan, kerja sama lintas kementerian atau lembaga dinilai penting untuk mengembangkan sektor wisata di Tanah Air. Kementerian-kementerian yang dimaksud seperti Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian Perhubungan.
"Kira-kira tiga - empat bulan lalu kami rapat koordinasi gabungan BKPM dengan Kementerian Pariwisata," ujarnya.
Selama ini kegiatan pariwisata di pulau-pulau terluar dan tak bernama telah dilakukan pihak asing. Hal itu dilakukannya dengan menyewa.
Pemerintah memperkirakan sekitar 4.000 pulau terluar di Indonesia belum diberikan nama. Dari angka itu, sebanyak 111 pulau terluar yang tergolong kecil akan disertifikasi lantaran telah disewa pihak asing untuk pariwisata.
Kegiatan pariwisata dilakukan pihak asing di pulau-pulau terluar dan tak bernama akibat investasi belum difokuskan BKPM. Pasalnya, pulau-pulau ini belum dijadikan destinasi wisata.
"Prioritas itu ada tiga yaitu Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika," jelasnya.
Untuk fokus ke tujuan wisata lain dilakukan setelah program pariwisata di suatu lokasi selesai. Jadi, ini bukan berarti BKPM mengabaikan investasi di pulau-pulau terluar dan tak bernama.
"Kalau sudah bergulir baru kita bisa pindah ke batch berikutnya," ujarnya.

