Dolar AS Melemah, Wall Street Merosot
Pasardana.id - Dolar Amerika Serikat meneruskan pelemahan pada Kamis (12/1/2017) sebagai dampak ketidakpuasan pasar akan isi pidato Donald Trump dalam konferensi pers pertamanya dalam kapasitas sebagai Presiden terpilih AS yang berlangsung Rabu (11/1/2017).
Indeks dolar AS turun 0,4 persen menjadi 101,38, dengan penurunan nilai tukar dolar AS terhadap yen Jepang sebesar 0,7 persen, menjadi 114,64 yen per dolar AS.
Melemahnya dolar AS, seperti diwartakan Reuters, menyebabkan Wall Street merosot pada Kamis. Indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 63,28 poin, atau sekitar 0,3 persen, menjadi 19.858,87. Indeks S&P 500 melemah 4,88 poin, atau sekitar 0,2 persen, menjadi 2.270,44. Sedangkan indeks komposit Nasdaq, merosot 16,16 poin, atau sekitar 0,3 persen, menjadi 5.547,49.
Meski demikian, kurang positifnya tanggapan pasar terhadap pidato Trump diperkirakan hanya akan menjadi dampak jangka pendek. Pasar saham di Negeri Paman Sam masih dalam kondisi baik karena didukung kondisi perekonomian.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Pandangan positif akan perekonomian AS tak berubah sejak November. Perusahaan-perusahaan AS terus menambah jumlah tenaga kerja dan pembayaran gaji, serta optimis akan terus terjadinya pertumbuhan,ââÅ¡¬ kata Kathy Lien, managing director FX strategy BK Asset Management di New York.
Lien juga menyebutkan bahwa pasar masih terus menantikan Trump untuk mengungkap kebijakan fiskal yang akan diusungnya. Sejauh ini tak alasan bagi Trump untuk tidak memenuhi janji pemotongan pajak dan peningkatan belanja infrastruktur.
Sementara itu dalam transaksi di lantai bursa New York, saham Fiat Chrysler mendapat perhatian tersendiri karena anjlok 10,3 persen menjadi US9,95 per lembar saham setelah Environmental Protection Agency melancarkan tuduhan bahwa perusahan produsen mobil tersebut secara illegal menggunakan piranti lunak tersembunyi yang membuat peningkatan emisi diesel secara signifikan.

