26 BPD Terintegrasi Sistem Bulan Depan
Pasardana.id - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mematok integrasi sistem operasional 26 Badan Pembangunan Daerah (BPD) akan selesai pada 26 Oktober 2016.
Implementasi ini mendorong nasabah melakukan berbagai transaksi di teller bank-bank tersebut.
“Hal ini diharapkan bisa mendorong efisiensi dan meningkatkan fee based income,” kata Ketua Bidang Pengembangan Teknologi Informasi (TI), Operasional, dan Legal Asbanda, Daniel Tagu Dedo di Jakarta, belum lama ini.
Dari penerapan ini, fee based diharapkan bisa meningkat dua digit diperoleh BPD pada tahun depan. Namun, integrasi ini menyedot biaya sebesar Rp2 miliar yang ditanggung oleh Asbanda.
“Sedangkan biaya yang diperkirakan mencapai Rp49 miliar, ditanggung Telkom selaku pihak yang mengatur operasional teknis server,” ujarnya.
Ferdian Satyagraha, Sekretaris Perusahaan Bank Jawa Timur (Jatim) mengiyakan fee based income akan diperoleh BPD dari integrasi tersebut.
Namun, dia tidak menyebutkan berapa besarnya. Bahkan, current account saving account/CASA (komposisi dana murah) juga bisa diperolehnya.
"Hal ini diharapkan berkontribusi sebesar 70% sampai akhir 2016," ujarnya.
Manfaat lain yang dirasakan BPD dari integrasi sistem adalah transaksi setoran tunai bisa terjadi di kantor kas sebesar Rp50 juta.
Kemudian, ini bisa meningkat hingga Rp500 juta jika berada di cabang pembantu (KCP) dan hingga Rp1 miliar apabila terjadi di kantor cabang.
“Untuk penarikan maksimal setengah kali dari setoran,” jelas Daniel.
Integrasi sistem 26 BPD melibatkan Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Selain itu Aplikanusa Lintasarta yang merupakan anak usaha Indosat Ooredeo.
“Sistem integrasi BPD akan diberi nama BPD One,” ucapnya.
Sejumlah perusahaan juga akan digandeng BPD One seperti Garuda Indonesia, Lion Air, dan Alfamart.

