Wall Street Melorot Dipicu Merosotnya Harga Minyak Dunia
Pasardana.id - Wall Street melorot pada Selasa (13/9/2016) akibat terpengaruh penurunan harga minyak dunia.
Seperti dilansir Xinhua, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, melorot 258,32 poin, atau sekitar 1,41 persen, menjadi 18.066,75. Indeks S&P 500 tergelincir 32,02 poin, atau sekitar 1,48 persen, menjadi 2.127,02. Sedangkan indeks komposit Nasdaq susut 56,63 poin, atau sekitar 1,09 persen, menjadi 5.155,25.
Harga minyak dunia merosot pada Selasa, dengan harga minyak mentah AS dan minyak mentah Brent turun lebih dari dua persen, setelah International Energy Agency menyebut pertumbuhan permintaan minyak mentah global semakin turun, lebih cepat dari perkiraan. Akibatnya saham-saham sektor energi di Wall Street anjlok 2,86 persen, memicu seluruh sektor di S&P 500 berakhir dengan penurunan.
Para investor juga masih terpengaruh pernyataan ââÅ¡¬ÃƒÆ’‹Å“dovishââÅ¡¬ÃƒÆ’¢Ã…¾¢ yang dikeluarkan para pejabat The Fed. Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat Lael Brainard dalam pidatonya di Chicago pada Senin (12/9/2016) menyebutkan bahwa meskipun perekonomian AS terus bertumbuh, namun akan lebih bijaksana jika The Fed tetap mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Brainard berpendapat bahwa resiko asimetris dalam kondisi ââÅ¡¬ÃƒÆ’‹Å“normal baruââÅ¡¬ÃƒÆ’¢Ã…¾¢ perekonomian membutuhkan kehati-hatian moneter dalam penghapusan akomodasi kebijakan. Ia tak akan mendukung kenaikan tingkat suku bunga dalam pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) pekan depan,ââÅ¡¬ kata Jay Morelock, ekonom FTN Financial.
Presiden Federal Reserve Atlanta Dennis Lockhart megatakan pada hari yang sama bahwa dengan kondisi ekonomi AS saat ini, diperlukan diskusi serius sebelum menentukan kenaikan tingkat suku bunga The Fed selanjutnya.
Saat ini perkiraan peningkatan tingkat suku bunga The Fed pada September hanya 15 persen menurut instrumen FedWatch CME Group. Federal Open Committee (FOMC) akan memastikan apakah peningkatan akan terjadi bulan ini atau tidak dalam pertemuan pada 20-21 September mendatang.

